Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan ada kecenderungan baru di masyarakat. Yakni banyak yang sengaja meminjam uang di pinjol ilegal, tapi ujung-ujungnya tidak bayar.
Dilansir detikFinance, Kepala Eksekutif Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi menjelaskan bahwa kini memang ada banyak orang yang sengaja meminjam uang di pinjol kemudian ogah bayar.
Hal ini terjadi karena masyarakat sudah mulai bisa membedakan antara pinjol ilegal dan legal. Sejak awal masyarakat enggan melunasi biaya pinjaman sehingga kemudian mencari pinjol yang ilegal untuk dikemplang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sekarang ada pihak-pihak yang sengaja justru menggunakan pinjol ilegal. Ini tujuannya untuk mendapatkan pendanaan dan tidak mau melakukan pelunasan. Jadi dari awal mereka sudah tahu ini pinjol ilegal, jadi dari awal niatnya ngemplang," jelas Friderica belum lama ini.
Menurut Friderica, modus ini menjamur lantaran masyarakat cenderung meminjam uang untuk kebutuhan-kebutuhan yang bersifat konsumtif. Namun, ada juga yang memang berniat meminjam uang untuk usaha tetapi hasilnya zonk.
Salah satu pihak yang sengaja mengemplang pinjaman online ilegal ini adalah Wawa (bukan nama asli). Diwawancarai detikFinance, Wawa (36) mengaku dirinya memang kerap mangkir melunasi pinjol hingga namanya telanjur jelek.
"Dulu sempat bayar, jadi gali lubang tutup lubang. Jadi (pinjam) buat tutup aplikasi ini, bayar lagi, klik lagi, lama-lama makin banyak, pusing sendiri dong gimana caranya. Akhirnya cara satu-satunya memutuskan nggak bayar," ungkap Wawa.
Jumlah utang Wawa sendiri mencapai belasan juta. Dia mengaku mulai sering menggunakan pinjol karena kesulitan ekonomi dampak Covid-19. Wawa tahu seputar pinjol dari temannya.
Hal yang kurang lebih sama juga dialami Sasa (bukan nama sebenarnya). Sasa bahkan punya pinjaman total kurang lebih Rp 45 juta. Namun, dia berdalih tak membayar pinjol karena bunga yang sangat tinggi.
"Iya dalam Islam utang wajib dibayar, yah itu mah nanti urusan sama yang di atas (Allah) dah. Kecuali pinjam sama orang memang harus ada tanggung jawabnya. Kalau sama pinjol, bodo amat deh sama-sama dia juga ribanya terlalu tinggi," ungkap Sasa.
(des/des)