Puluhan nelayan di Bangka Belitung (Babel) mendapatkan bantuan 51 kapal dari Kementerian Sosial. Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini menyerahkan sendiri kapal-kapal itu secara simbolis kepada para nelayan. Ia juga mewanti-wanti agar para nelayan tidak menjual kapal hasil bantuan tersebut.
Mengutip detikNews, menteri yang akrab disapa Risma itu menegaskan, kapal-kapal ini disumbangkan kepada para nelayan supaya mereka bisa memberdayakan diri sendiri melalui hasil laut.
"Berikutnya saya sampaikan, saya mohon sengaja mau bicara sama para nelayan. Bapak-bapak, yang bisa mengubah nasib seseorang itu adalah kita sendiri, bukan orang lain. Karena itu disampaikan, jangan terpaksa apa pun, jangan sampai kemudian alat untuk usaha bapak itu dijual," kata Risma di Kampung Natak, Kabupaten Bangka, Babel, Selasa (4/7/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia juga menegaskan, pihaknya akan secara rutin mengecek penggunaan kapal-kapal hasil bantuan Kemensos itu.
"Karena dengan alat itulah (kapal) sebetulnya kita bisa lebih sejahtera. Saya nanti akan cek," katanya.
Risma menyerahkan bantuan 51 kapal berjenis fiber dengan total nilai mencapai Rp 13,23 miliar. Kapal-kapal itu sendiri diproduksi di berbagai wilayah di Babel. Yakni 15 kapal diproduksi di Sungailiat, 10 kapal di Belinyu, dan 26 kapal di Toboali Bangka Selatan.
Kata Risma, kapal-kapal ini dapat mengangkut hasil tangkapan ikan hingga 2 ton. Proses pembuatannya didampingi juga oleh ahli dari Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya, yang sebelumnya membuat kapal untuk daerah NTT hingga Papua.
Setelah memberikan bantuan kapal, Risma juga berjanji akan menambah kelengkapan fasilitas kapal yang dapat menunjang kerja para nelayan. Salah satunya melengkapi kapal dengan teknologi GPS dan teknologi pengundang ikan.
"Tujuannya apa? Untuk menghemat BBM. Kalau bisa menghemat BBM, karena ikan akan datang. Jadi bukan Bapak cari ikannya, tapi ikan itu akan datang. Tapi tolon dipelihara kapalnya," ujarnya mengingatkan sekali lagi.
(des/des)