Basarnas Bengkulu Kirim Personel Bantu Tangani Banjir Bandang di Sumbar

Bengkulu

Basarnas Bengkulu Kirim Personel Bantu Tangani Banjir Bandang di Sumbar

Hery Supandi - detikSumbagsel
Jumat, 28 Nov 2025 00:30 WIB
Basarnas Bengkulu secara resmi memberangkatkan tim Rescue untuk mendukung operasi SAR di Sumbar.
Foto: Basarnas Bengkulu secara resmi memberangkatkan tim Rescue untuk mendukung operasi SAR di Sumbar. (Dok. Basarnas Bengkulu)
Bengkulu -

Basarnas Bengkulu memberangkatkan tim rescue untuk membantu korban banjir bandang di Sumatera Barat. Mereka akan memberikan dukungan operasi SAR penanganan bencana banjir bandang di sana.

Adapun sebanyak 15 personel dikerahkan dalam misi kemanusiaan ini. Personil tersebut merupakan gabungan kekuatan dari Kantor SAR Bengkulu dan Pos SAR Mukomuko.

Kepala Kantor SAR Bengkulu, Muslikun Sodik menjelaskan, pengiriman personil ini merupakan bentuk respons cepat dan sinergitas Basarnas dalam menghadapi bencana skala besar yang membutuhkan tambahan kekuatan personel di lapangan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami mengirimkan total 15 personel terpilih yang memiliki kualifikasi. Mengingat lokasi Pos SAR Mukomuko berbatasan langsung dengan wilayah Sumatera Barat, tim dari sana dapat menjangkau lokasi terdampak lebih cepat sebagai tim aju, kemudian disusul oleh tim dari Kantor Bengkulu," kata Muslikun, Kamis (27/11/2025).

ADVERTISEMENT

Selain personel, Basarnas Bengkulu juga menyertakan sejumlah sarana dan prasarana (Alut dan Palsar) pendukung, meliputi perahu karet (Landing Craft Rubber), peralatan medis, alat komunikasi, serta kendaraan angkut personil untuk memaksimalkan proses evakuasi dan pencarian korban di lokasi bencana.

Setibanya di lokasi, tim Basarnas Bengkulu akan langsung berkoordinasi dengan Posko Utama di Sumatera Barat dan bergabung dengan Tim SAR Gabungan lainnya (TNI, Polri, BPBD, dan Potensi SAR) di bawah kendali operasi Kantor SAR setempat.

"Prioritas utama kami adalah keselamatan warga. Kami berharap kehadiran tim dari Bengkulu dapat mempercepat proses evakuasi dan pencarian korban yang mungkin masih dinyatakan hilang," tutup Muslikun.




(dai/dai)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads