Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru memastikan penghematan anggaran tak akan mempengaruhi pendapatan aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan pemerintah provinsi. Efisiensi anggaran dan penghematan akan dilakukan terhadap sejumlah kegiatan.
"ASN ini mesin penggerak, motor pemerintahan. Tidak akan dipotong pendapatannya, meski ada efisiensi. Walaupun tidak bertambah, tapi jangan dipotong pendapatannya" ujar Deru, Rabu (26/11/2025).
Diungkapkan Deru, penghematan yang akan dilakukan imbas pemangkasan dana transfer ke daerah (TKD) oleh pemerintah akan dilakukan pada biaya perjalanan dinas, kegiatan seremoni, rapat, alat tulis kantor, dan lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang dipotong itu, biaya perjalanan, rapat, pena kalau bisa seminggu ganti, jangan setiap hari beli pena 2. Mau tanda tangan apa pakai banyak-banyak pena. Jadi dihemat-hemat yang seperti itu," ungkapnya.
Dia menyebut, tak dilakukan pemotongan pendapatan bagi ASN karena pertimbangan banyak hal. Utamanya adalah masalah kesejahteraan mereka.
"Kenapa ASN saya bilang take home pay-nya jangan dikurangi? Anaknya tetap mau sekolah, roda ekonominya tetap harus berjalan. Tapi, ASN juga jangan berharap mau naik (pendapatannya), tidak berkurang saja sudah alhamdulillah," jelas Deru.
Berbagai program infrastruktur disebutnya akan tetap dilakukan pada tahun depan. Pemprov Sumsel juga akan mengandalkan 17 pemda lain untuk pelaksanaan pembangunan.
"Pembangunan jalan terus, bagaimana pun caranya rencana yang sudah dibuat harus saling bantu, gotong royong, harus terealisasi. Program kerakyatan akan banyak diberikan, tidak boleh terputus," terangnya.
(csb/csb)











































