Sinusitis atau peradangan pada lapisan sinus adalah kondisi yang sangat umum dan sering dianggap remeh. Kebanyakan kasus sinusitis bersifat ringan hingga sedang dan dapat sembuh dengan pengobatan yang tepat. Namun, sering muncul pertanyaan yang menimbulkan kekhawatiran, apakah sinusitis bisa mengancam nyawa?
Jawabannya adalah bisa. Meskipun sangat jarang terjadi, sinusitis berpotensi menimbulkan komplikasi serius yang dapat membuat sinusitis bisa mengancam nyawa. Penting untuk dipahami bahwa bahaya ini tidak datang dari sinusitis itu sendiri, melainkan dari penyebaran infeksi ke area tubuh di sekitar sinus, terutama mata dan otak.
Memahami kapan infeksi sinus menjadi serius adalah kunci untuk mencari pertolongan medis segera dan mencegah hasil kemungkinan terburuk. Berikut informasi terkait bahaya sinusitis.
Mengenal Risiko Penyebaran Infeksi Sinus
Sinus adalah rongga berisi udara di wajah dan tengkorak yang dilapisi oleh permukaan lembap pada tubuh. Ketika terjadi peradangan, biasanya akibat infeksi virus, bakteri, atau jamu. Saluran sinus tersumbat, dan lendir menumpuk, menciptakan lingkungan ideal bagi pertumbuhan kuman.
Dikutip dari buku Rinosinusitis yang ditulis oleh Jenny Bashiruddin dan Artono, sinusitis diklasifikasikan berdasarkan durasinya. Namun kebanyakan kasus disebabkan oleh virus dan akan membaik. Sinusitis yang berbahaya adalah kasus infeksi bakteri atau jamur yang tidak diobati dan infeksi tersebut mulai menyerang sekitarnya.
Lokasi sinus yang berdekatan langsung dengan mata dan otak memungkinkan infeksi menyebar melalui dinding tulang yang tipis atau melalui pembuluh darah. Hal ini menimbulkan komplikasi yang mengancam.
Komplikasi Intrakranial: Ancaman ke Otak
Komplikasi yang paling serius dan mengancam nyawa adalah penyebaran infeksi ke dalam tengkorak, dikenal sebagai komplikasi intrakranial. Komplikasi intrakranial adalah kondisi serius yang dapat muncul dari berbagai masalah di kepala. Infeksi dapat menyebabkan Meningitis, yaitu peradangan pada selaput pelindung otak dan sumsum tulang belakang.
Kondisi ini adalah gawat darurat medis yang ditandai dengan sakit kepala parah, leher kaku, dan demam tinggi. Selain itu, infeksi yang tidak terkontrol dapat membentuk kumpulan nanah di dalam jaringan otak yang menekan struktur vital.
Paling jarang namun sangat mematikan adalah Trombosis Sinus Kavernosus, di mana infeksi menyebabkan pembentukan gumpalan darah pada pembuluh darah utama di dasar otak. Dilansir dari Jurnal dengan judul Trombosis Sinus Kavernosus sebagai Komplikasi Rinosinusitis Akut oleh dr. Dini Andriani dan dr. Catur Wahyudi, komplikasi ini memerlukan penanganan intensif. Seringkali melibatkan antibiotik intravena dosis tinggi dan tindakan bedah untuk menyelamatkan nyawa pasien.
Komplikasi Orbital: Penyebaran ke Area Mata
Selain otak, infeksi dapat menyebar dari sinus etmoid ke area di sekitar mata, memicu komplikasi orbital. Komplikasi ini dapat menyebabkan masalah penglihatan, kebutaan, dan berpotensi menyebar lebih lanjut ke otak. Kondisi seperti Abses Subperiosteal dan Abses Orbital terjadi ketika kumpulan nanah terbentuk di sekitar mata.
Hal ini akan menyebabkan pembengkakan kelopak mata, nyeri hebat, dan bola mata terdorong keluar (proptosis), yang secara signifikan mengancam fungsi penglihatan. Ketika kondisi ini terjadi, pengobatan cepat sangat diperlukan untuk mencegah kerusakan permanen pada mata dan penyebaran infeksi ke struktur intrakranial.
Kebutuhan Mendesak akan Pertolongan Medis
Komplikasi serius biasanya didahului oleh sinusitis yang memburuk atau tidak merespons pengobatan standar. Penting untuk segera mencari pertolongan medis jika gejala sinusitis disertai dengan sakit kepala hebat yang tidak tertahankan.
Tidak hanya sakit kepala, kondisi kadang diperparah dengan demam tinggi, perubahan penglihatan (ganda, kabur), pembengkakan atau kemerahan yang menyebar di sekitar mata, leher kaku, atau tanda-tanda neurologis seperti kebingungan, mengantuk berlebihan, atau kejang.
Gejala-gejala ini menandakan infeksi telah melampaui sinus dan memasuki area kritis, menuntut diagnosis cepat melalui pencitraan seperti CT-Scan atau MRI, serta intervensi medis segera.
Pencegahan dan Penanganan Intensif
Pencegahan terbaik terhadap komplikasi fatal adalah pengobatan sinusitis yang tepat sejak awal. Namun, jika komplikasi intrakranial atau orbital sudah terjadi, penanganan melibatkan antibiotik intravena dosis tinggi dan seringkali intervensi bedah (seperti operasi endoskopi sinus) untuk membersihkan fokus infeksi.
Dilansir dari Jurnal dengan judul Penanganan Komplikasi Intrakranial Rinosinusitis oleh dr. R. Sjamsul Arief, penanganan komplikasi intrakranial harus dilakukan secara kolaboratif antara berbagai spesialis, termasuk dokter THT dan ahli bedah saraf, untuk memaksimalkan peluang pemulihan pasien.
Meskipun sebagian besar orang pulih dari sinusitis tanpa masalah, penting untuk memahami bahwa sinusitis bisa mengancam nyawa dalam kasus yang jarang terjadi, yaitu ketika infeksi menyebar.
Kunci keselamatannya adalah jangan pernah mengabaikan sinusitis yang memburuk atau tidak membaik, terutama jika disertai dengan gejala yang parah. Deteksi dini dan pengobatan adalah faktor penentu utama untuk mencegah hal terburuk dari sinusitis.
Artikel ini dibuat oleh Annisaa Syafriani, mahasiswa magang Prima PTKI Kementerian Agama.
Simak Video "Video KuTips: Rumus Serba 20 Buat Kamu yang Sering Lihat Layar Digital "
(dai/dai)