Beda Hari Guru Nasional dan Hari Guru Sedunia: Tanggal, Sejarah, dan Tujuan

Beda Hari Guru Nasional dan Hari Guru Sedunia: Tanggal, Sejarah, dan Tujuan

Annisaa Syafriani - detikSumbagsel
Minggu, 23 Nov 2025 22:00 WIB
Surat untuk Hari Guru Nasional 2025
Ilustrasi ucapan Hari Guru. (Foto: Getty Images/iStockphoto/Arnav Ray)
Palembang -

Di Indonesia memiliki dua peringatan penting yang didedikasikan untuk menghormati para pendidik, sama halnya dengan negara lain. Peringatan tersebut adalah Hari Guru Nasional (HGN) dan Hari Guru Sedunia (World Teachers' Day).

Kedua perayaan itu memiliki tujuan mulia yakni memuliakan profesi guru. Walaupun begitu, ada perbedaan yang mencolok dari segi cakupan wilayah. HGN dirayakan tingkat Nasional yaitu hanya Indonesia, sedangkan Hari Guru Sedunia diperuntukkan untuk Internasional.

Selain itu, terdapat beberapa perbedaan lainnya yang menjadi ciri khas masing masing perayaan. Perbedaan mendasar dan signifikan yakni pada tanggal, latar belakang sejarah, landasan hukum, dan fokus perayaan yang diusung.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Beda Hari Guru Nasional dan Hari Guru Sedunia

Memahami perbedaan ini sangat penting untuk menempatkan apresiasi terhadap guru pada konteks yang tepat, baik dalam kerangka nasional yang historis maupun dalam bingkai advokasi global. Berikut rangkuman perbedaan Hari Guru Nasional dan Hari Guru Sedunia.

1. Perbedaan Sejarah

Hari Guru Nasional diperingati setiap tahun di Indonesia pada tanggal 25 November. Penetapan tanggal ini tertuang dalam Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 78 Tahun 1994 dan memiliki kaitan erat dengan sejarah perjuangan dan terbentuknya organisasi profesi guru di tanah air.

ADVERTISEMENT

Tanggal 25 November dipilih karena bertepatan dengan momen bersejarah didirikannya Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) pada tahun 1945, hanya beberapa bulan setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia.

Sejarah PGRI yang melandasi HGN tidak bisa dilepaskan dari berbagai organisasi guru yang telah ada sejak era penjajahan Belanda, seperti Persatuan Guru Hindia Belanda (PGHB) yang kemudian bertransformasi menjadi Persatuan Guru Indonesia (PGI) pada tahun 1932.

Dilansir dari buku Sejarah dan Dinamika Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) oleh Sulistyo, kelahiran PGRI pada 25 November 1945 merupakan hasil Kongres Guru Indonesia yang pertama.

Kongres ini bertujuan menyatukan seluruh guru Indonesia dalam satu wadah perjuangan untuk membela hak-hak guru dan berpartisipasi aktif dalam pembangunan bangsa. Oleh karena itu, HGN pada dasarnya merupakan peringatan Hari Ulang Tahun PGRI yang kemudian diresmikan sebagai Hari Guru Nasional.

2. Latar Belakang Perayaan

Fokus utama peringatan Hari Guru Nasional sangatlah lokal dan historis, menekankan pada apresiasi dan penghargaan kepada guru dan tenaga kependidikan di Indonesia atas dedikasi mereka dalam mencerdaskan generasi bangsa.

Perayaan ini juga menjadi momentum refleksi tahunan bagi PGRI dan pemerintah untuk mengevaluasi dan mendorong peningkatan kesejahteraan guru, perbaikan kualitas pendidikan, serta reformasi sistem pendidikan yang relevan dengan kebutuhan nasional.

Berbeda dengan fokus domestik HGN, Hari Guru Sedunia atau World Teachers' Day dirayakan secara global setiap tanggal 5 Oktober dengan cakupan dan landasan yang bersifat internasional.

Tanggal 5 Oktober dipilih untuk memperingati ditandatanganinya sebuah dokumen penting dan bersejarah, yaitu Rekomendasi ILO/UNESCO tentang Status Guru pada tahun 1966.

Rekomendasi ini adalah instrumen penetapan standar internasional yang komprehensif, yang menetapkan tolok ukur mengenai hak, tanggung jawab, kondisi kerja, rekrutmen, pelatihan awal dan lanjutan, serta pengembangan profesional guru di seluruh dunia.

Penetapan Hari Guru Sedunia oleh UNESCO pada tahun 1994, dikutip dari jurnal "The Global Campaign for Education: World Teachers' Day and the Call for Action" oleh Karen Mundy (2019), bertujuan utama untuk memusatkan perhatian dunia terhadap isu-isu terkait guru dan profesi kependidikan secara global.

Rekomendasi 1966 yang diperingati adalah tonggak sejarah yang mengadvokasi status profesional guru. Oleh karena itu, peringatan 5 Oktober berfokus pada advokasi global dan memastikan bahwa standar internasional untuk profesi guru diterapkan dan dihormati di setiap negara anggota PBB dan UNESCO.

Fokus utama Hari Guru Sedunia adalah menarik perhatian dunia pada isu-isu mendesak yang dihadapi guru dan sistem pendidikan di berbagai negara, seperti krisis kekurangan guru, minim kualitas lingkungan belajar yang aman, serta kondisi kerja yang kurang memadai di negara-negara berkembang.

3. Tujuan Perayaan

Tujuan perayaan Hari Guru Nasional adalah untuk mengukuhkan peran strategis guru. Selain itu juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya profesi ini di mata masyarakat Indonesia, dan meneruskan semangat perjuangan para pendidik di masa awal kemerdekaan.

HGN menegaskan penghargaan tertinggi atas jasa pahlawan tanpa tanda jasa di tanah air Indonesia, sementara HGS mengingatkan bahwa masalah pendidikan dan status guru adalah isu global yang membutuhkan solidaritas dan dukungan dari seluruh komunitas internasional untuk menjamin hak-hak guru dan kualitas pendidikan yang mereka berikan.

Sementara itu, UNESCO bersama dengan Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) dan UNICEF, menggunakan momen Hari Guru Sedunia sebagai seruan global. Beberapa seruan tersebut berupa untuk tindakan, menetapkan tema tahunan yang relevan untuk mengatasi tantangan pendidikan terkini.

Tujuan peringatan ini adalah untuk mendukung guru-guru di seluruh dunia sebagai agen perubahan utama, serta mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan PBB, terutama Tujuan 4 mengenai Pendidikan Berkualitas.

Meskipun berbeda dalam tanggal dan konteks sejarah, kedua hari peringatan ini memiliki tujuan yang sama mulia yaitu untuk mengapresiasi dan menaikkan harkat martabat guru. Kedua perayaan ini saling melengkapi, memastikan bahwa peran krusial guru diakui dan didukung, baik dalam kerangka lokal yang intim maupun dalam kerangka global yang luas.

Artikel ini dibuat oleh Annisaa Syafriani, mahasiswa magang Prima PTKI Kementerian Agama

Halaman 2 dari 3


Simak Video "Video: Seputar Bulan Guru Nasional yang Dirayakan Selama Bulan November "
[Gambas:Video 20detik]
(mep/mep)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads