6 Santri di Bangkalan Tewas Tenggelam di Eks Galian C, Berikut Identitasnya

Regional

6 Santri di Bangkalan Tewas Tenggelam di Eks Galian C, Berikut Identitasnya

Kamaluddin - detikSumbagsel
Jumat, 21 Nov 2025 09:00 WIB
Lokasi kolam bekas galian C di Bangkalan
Foto: Lokasi santri tewas tenggelam di eks galian C di Bangkalan (Dok. Istimewa)
Bangkalan -

Sebanyak enam orang santri ditemukan tewas usai tenggelam di eks lokasi galian C yang berada di Bangkalan, Jawa Timur. Mereka diduga bermain di kubangan bekas galian tersebut tanpa sepengetahuan ustaznya.

Dilansir detikJatim, peristiwa itu terjadi di Desa Parseh, Kecamatan Socah, Bangkalan pada Kamis (20/11/2025) pukul 16.00 WIB. Kubangan tersebut berada di bekas galian tambang di area wisata Bukit Jaddih.

"Ustaz sebelumnya sudah melarang, tapi gak tahu mereka sudah mandi tanpa sepengetahuan santri senior," kata Ulil, salah satu warga setempat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Keenam santri ini kemudian mandi di kubangan air. Namun mereka tak kunjung muncul ke permukaan. Salah satu saksi yang mengetahui hal itu kemudian melapor ke ustaznya. Ustaz pun langsung ke lokasi dan ikut menceburkan diri hendak menyelamatkan para santrinya. Namun ustaz tersebut ikut tenggelam, dan ditolong warga lain. Ustad yang kondisinya kritis langsung dibawa ke rumah sakit, sementara 6 santri yang tenggelam sudah berhasil dievakuasi.

"Enam orang ditemukan meninggal dunia di TKP, dan satu ustad dilarikan ke RSUD Bangkalan karena dalam keadaan kritis," terang Ulil.

ADVERTISEMENT

Polisi kemudian turun tangan menyelidiki kematian 6 santri tersebut. Sejumlah saksi kini diperiksa. Kapolsek Socah Bangkalam Iptu Pariadi menyampaikan, enam jenazah korban telah berhasil diidentifikasi.

"Beberapa sudah dibawa pulang oleh pihak keluarga," kata Pariadi, Kamis (20/11/2025).

Dia mengungkapkan, semua korban masih di bawah umur. Mereka adalah IZ (7) asal Bangkalan, SM (9) dan NZ (8) asal Sampang, LV (9) dan RN (9), RY (10) asal Surabaya.

Menurutnya, keluarga korban enggan melakukan autopsi jenazah pada korban. Hal itu disertai surat pernyataan. "Sebagian korban masih menunggu pihak keluarga, sebagian sudah dibawa pulang ke rumah duka dengan membuat surat penyataan," tandasnya.




(dai/dai)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads