Pelajar SMP asal Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel), bernama Wihel Seraphine Korompis berhasil meraih Runner Up 1 Miss Tionghoa Indonesia 2025. Wihel mampu mencuri perhatian karena misinya memajukan budaya Tionghoa di Bumi Sriwijaya.
Wihel mengatakan dirinya ingin mengenalkan identitas budaya Tionghoa Sumsel melalui fesyen, seni, olahraga dan tradisi Tionghoa serta kuliner.
"Di Palembang, unsur Tionghoa sudah ada sejak dulu dan sudah menyatu dalam kehidupan sehari-hari, tapi belum banyak yang menyadari akan hal itu," ucapnya, Senin (17/11/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wihel bukan sekedar tampil sebagai finalis kontes kecantikan. Tapi ia juga sudah tiga tahun mendalami wushu, seni bela diri dari Tiongkok yang dekat dengan nilai keseimbangan. Latihan wushu dilakoninya bersamaan dengan ketertarikannya di bidang modeling. Baginya, keduanya saling melengkapi.
"Modeling melatih keberanian dan ekspresi diri. Wushu mengajarkan ketenangan dan disiplin," tuturnya.
Meski tampil percaya diri, tantangan terbesar Wihel justru soal bahasa. Sebab, sejak kecil Wihel terbiasa menggunakan bahasa Inggris dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan mengikuti ajang Miss Tionghoa dan menjadi pemenang, ia tertantang harus bisa meningkatkan kemampuan bahasa Indonesia dan Mandarin sebagai bagian dari tanggung jawabnya setelah meraih gelar runner up.
Sang ibu, Widyan Sari, mengatakan Wihel mengikuti les privat untuk mendukung proses tersebut.
"Dia suka desain dan menggambar, sekolah tetap nomor satu. Tapi dia juga kami dampingi belajar bahasa sebagai bekal masa depan," kata ibunya.
Sementara itu, Kepala Seksi Usaha Kepariwisataan Sumsel Triyanti Kartika menyebut pencapaian Wihel dapat membantu menghadirkan wajah baru wisata budaya di Sumsel.
Menurutnya, keberagaman budaya Tionghoa di Sumsel, baik kuliner, sejarah, hingga tradisi bisa menjadi daya tarik yang kuat bila dikenalkan oleh ikon muda seperti Wihel.
"Kami berharap Wihel dapat membantu memperkenalkan budaya Tionghoa kepada masyarakat luas, sekaligus menjadi inspirasi bagi generasi muda," ujar Triyanti.
(dai/dai)











































