Ingat! Bansos Bukan untuk Beli Rokok dan Bayar Utang

Shalli Irda - detikSumbagsel
Rabu, 05 Nov 2025 08:30 WIB
Foto: Menteri Sosial Saifullah Yusuf. (Dok. Kemensos)
Jakarta -

Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau akrab disapa Gus Ipul menegaskan bansos merupakan hak rakyat yang harus digunakan secara bijak dan tepat sasaran, bukan untuk kepentingan pribadi maupun politik.

Dilansir detikNews, Gus Ipul menegaskan penyaluran bansos dan Bantuan Langsung Tunai Sementara (BLTS) dilakukan bertahap dengan data penerima yang terus disempurnakan agar tepat sasaran.

"Bantuan sosial bukan hadiah, tapi tanggung jawab negara. Gunakan dengan bijak, jujur, dan penuh rasa syukur," kata Gus Ipul dalam keterangan tertulis, Selasa (4/11/2025).

Dia menerangkan bansos harus digunakan untuk kebutuhan dasar, bukan untuk rokok, miras, narkoba, membayar utang, atau membeli barang mewah dan tidak produktif seperti perhiasan, gawai mahal, maupun kendaraan pribadi.

"Bansos juga dilarang untuk berjudi, berjudi online atau untuk hiburan berlebihan," tegasnya.

Gus Ipul menegaskan bansos tidak boleh digunakan untuk kepentingan politik, termasuk kampanye atau agenda kelompok tertentu. Ia menekankan bansos adalah hak sosial rakyat, bukan alat politik. Penerima bansos dilarang menjual, menukar, atau mengalihkan bantuan kepada pihak yang tidak terdaftar sebagai penerima.

Dalam kesempatan ini, Gus Ipul menegaskan tidak boleh ada pihak, termasuk aparat desa, RT/RW, atau pendamping, yang memotong atau meminta biaya administrasi dari penerima bansos.

"Seluruh bantuan harus diterima utuh 100 persen oleh keluarga penerima manfaat," kata Gus Ipul.

Penerima bansos diimbau memanfaatkannya untuk hal-hal produktif dan berdampak nyata, seperti kebutuhan dasar keluarga, gizi, pendidikan, kesehatan, usaha kecil, perbaikan rumah, atau kebutuhan darurat.

Saat ini, penyaluran bansos reguler dan BLTS masih berlangsung secara bertahap melalui Himbara (Himpunan Bank-Bank Milik Negara) dan PT Pos Indonesia.

"Sampai hari ini penyaluran bansos reguler maupun BLTS terus bertahap kita salurkan, terutama yang lewat Himbara. Kita juga sedang melakukan pemutakhiran data, khususnya kepada penerima manfaat yang baru," katanya.



Simak Video "Video Mensos Gus Ipul: 40% Penyaluran Bansos Tak Tepat Sasaran"


(dai/dai)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

detikNetwork