Kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) di Kabupaten Batang Hari, Jambi, mengalami peningkatan tajam mencapai 6.814 kasus. Tingginya kasus ISPA warga diimbau untuk untuk menggunakan masker.
Bupati Batang Hari Fadhil Arief mengimbau masyarakat agar lebih waspada dan disiplin dalam menjaga kesehatan. Dia menegaskan pentingnya penggunaan masker saat beraktivitas di luar rumah untuk mencegah penularan ISPA yang kini mulai meluas di berbagai kecamatan.
"Cuaca sekarang tidak menentu, kadang panas, tiba-tiba hujan deras. Kondisi ini membuat daya tahan tubuh mudah menurun. Saya minta masyarakat tetap pakai masker, perbanyak minum air putih, dan segera berobat bila mengalami gejala ISPA," katanya, Senin (3/11/2025).
Fadhil jmenyampaikan agar warga lebih peduli menjaga kesehatan dengan menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah. Penggunaan masker, menurut Fadhil, bisa membantu mencegah adanya penularan penyakit bronkitis atau batuk berdahak yang bisa mengganggu kenyamanan warga.
"Jadi saya harap dengan adanya perubahan cuaca ekstrem saat ini, maka saya minta masyarakat tetap menjaga kesehatan. Terus cek kesehatan, mari saling menjaga kesehatan di musim pancaroba saat ini," ujarnya.
 
Fadhil juga menginstruksikan seluruh puskesmas untuk meningkatkan layanan dan sosialisasi pencegahan penyakit pernapasan. Selain itu, kegiatan pemeriksaan kesehatan gratis akan digelar di sejumlah kecamatan untuk mendeteksi dini kasus ISPA.
"Ini mesti diperkuat, jangan sampai ada warga yang tidak mendapatkan layanan kesehatan yang prima. Saya juga ingatkan agar Puskesmas disetiap kecamatan harus terus menjalani pemeriksaan kesehatan yang rutin terhadap warga, dan layani serta terus bersosialisasi terhadap pencegahan penyakit pernapasan," ujarnya.
Dinkes Batang Hari mencatat ada sebanyak 6.814 kasus ISPA terjadi selama September 2025. Angka ini terus bertambah mengingat kondisi cuaca yang tak menentu dan dampak udara tak sehat akibat debu dan asap kendaraan.
Dari 6.814 kasus itu, rata-rata terjadi pada usia 19 sampai 59 tahun. Di usia itu, jumlah yang terkena ISPA mencapai sebanyak 26 persen. Selanjutnya usia batita dan balita atau usia 1-5 tahun yang mana dengan jumlah angka sebanyak 24 persen.
Lalu diikuti usia 5 hingga 9 tahun sebesar 23 persen. Sedangkan usia 10 hingga 18 tahun itu terjadi ada sebanyak 17 persen, terakhir lansia usia 60 tahun ke atas sebesar 10 persen.
Sebagian besar penderita ISPA ini merupakan remaja, dewasa atau balita yang memiliki daya tahan tubuh rendah. Sebaran yang terkena ISPA itu juga tercatat tersebar disetiap desa-desa yang tersebar di kecamatan Batang Hari.
"Cuaca yang berubah-ubah antara panas terik dan hujan deras dinilai menjadi faktor utama menurunnya daya tahan tubuh masyarakat," ujarnya.
 
Fadhil bahkan menyampaikan agar warga lebih peduli menjaga kesehatan dengan menggunakan masker. Bahkan jika bisa menghindari beraktivitas di luar rumah. Pemerintah daerah terus memantau kondisi udara dan mengajak masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan, tidak membakar sampah sembarangan, serta menanam pohon untuk membantu menjaga kualitas udara.
"Dengan meningkatnya kesadaran masyarakat, kita harapkan kasus ISPA di Kabupaten Batang Hari dapat ditekan dan kesehatan warga tetap terjaga di tengah cuaca yang tidak bersahabat ini," tegasnya.
Simak Video "Video: Panggung Mamuju Festival Ambruk Diterjang Angin Kencang-Tenda Roboh"
(csb/csb)