Penderita ISPA di Jambi Tembus 167.148 Orang

Jambi

Penderita ISPA di Jambi Tembus 167.148 Orang

Ferdi Almunanda - detikSumbagsel
Jumat, 12 Sep 2025 10:00 WIB
Woman suffering an anxiety attack alone in the night
Ilustrasi penderita ISPA (Foto: Getty Images/iStockphoto/AntonioGuillem)
Jambi -

Penderita infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) di Jambi sepanjang Januari-Agustus 2025 tercatat sebanyak 167.148 orang. Dari data Dinkes Provinsi Jambi, jumlah itu mendekati kasus 2024 yang mencapai sekitar 200 ribu orang.

"Hingga saat ini, tercatat sebanyak 167.148 kasus ISPA di Jambi. Kalau tahun sebelumnya sekitar 200 ribu penderita penyakit saluran pernapasan itu," kata Kasi Surveilans dan Imunisasi Dinkes Jambi, Dini Silvia kepada wartawan, Kamis (11/9/2025).

Angka penderita ISPA ini dinilai masih bisa bertambah hingga akhir tahun mendatang. Menurut Dini, peningkatan perkembangan kasus ISPA ini diprediksi bisa menyamai tahun sebelumnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"ISPA ini merupakan infeksi yang menyerang pernapasan bagian atas hingga dua saluran utama sistem pernapasan (bronchus). Rata-rata masa sakit penyakit tersebut berlangsung 7-10 hari," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Meski dianggap ringan, ISPA bisa berkembang menjadi infeksi paru-paru jika tidak ditangani dengan baik. Faktor penyebab penyakit ini beragam, mulai dari virus, kualitas udara yang buruk, hingga perubahan suhu ekstrem.

"Termasuk paparan asap rokok dan kabut asap kebakaran hutan menjadi penyumbang kasus itu," terangnya

Berdasarkan data, daerah Kota Jambi menjadi daerah dengan kasus terbanyak, yaitu 48.271 kasus. Disusul Muaro Jambi 16.297 kasus, Tebo 15.835 kasus, Tanjung Jabung Barat 15.444 kasus, Merangin 15.270 kasus dan Sarolangun 12.709 kasus. Lalu, Batang Hari 12.408 kasus, Tanjung Jabung Timur 9.610 kasus, Bungo 7.742 kasus, Kerinci 7.299 kasus dan Kota Sungai Penuh 6.263 kasus.

Selain faktor lingkungan, konsumsi makanan berminyak dan air dingin juga menjadi penyebab ISPA.

"Kalau tidak ditangani serius, ISPA bisa berlanjut menjadi infeksi paru-paru. Karena itu pencegahan sejak dini sangat penting," sebutnya

"Alhamdulillah juga tahun ini kabut asap juga tidak sampai mengkhawatirkan, tapi tetap berpengaruh terhadap kualitas udara kita," sambungnya.




(rep/rep)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads