Cegah Keracunan, Polres Empat Lawang Sediakan Rapid Test untuk Uji Menu MBG

Sumatera Selatan

Cegah Keracunan, Polres Empat Lawang Sediakan Rapid Test untuk Uji Menu MBG

Irawan - detikSumbagsel
Kamis, 30 Okt 2025 20:21 WIB
Petugas Rapid Test MBG di  SPPG Polres Empat menunjukkan hasil yang aman dari zat berbahaya
Petugas Rapid Test MBG di SPPG Polres Empat menunjukkan hasil yang aman dari zat berbahaya (Foto: Irawan)
Empat Lawang -

Polres Empat Lawang, Sumatera Selatan, dalam menyalurkan menu Makan Bergizi Gratis (MBG), ke penerima manfaat sangat menjaga kualitasnya dengan ketat. Bahkan, Polres Empat Lawang menyediakan alat rapid test dalam menguji menu MBG tersebut untuk mengantisipasi keracunan.

Saat tim detikSumbagsel berkunjung ke Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Polres Empat Lawang, Kamis (30/10) pagi, terlihat kondisi SPPG sangat dijaga kebersihannya, mulai dari masuk semua orang tanpa terkecuali harus menggunakan OPD.

Kapolres Empat Lawang AKBP Abdul Aziz Septiadi mengatakan SPPG di bawah naungan pihaknya menyalurkan 2.456 kepada penerima manfaat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kata dia, pengawasan di SPPG dilakukan secara menyeluruh untuk menghindari risiko keracunan makanan. Selain itu, dia juga menyiapkan rapid test menu MBG untuk memastikan benar sebelum disalurkan bahwa MBG tidak mengandung zat berbahaya.

"Ya proses ketat kita lakukan untuk antisipasi keracunan, kita sediakan rapid test menu MBG, rapid ini ada dua tahapan yang dilalui. Pertama, dari bahan baku sudah ada petugas khusus dan nakes yang disiapkan untuk mengecek barang yang dikelola apakah layak atau tidak," katanya, Kamis.

"Kemudian, ketika sudah diolah MBG yang siap disalurkan terlebih dahulu petugas kita memeriksa dengan merasakan langsung bau, rasa, hingga tekstur setiap makanan. Jika dipastikan sudah aman, maka tahapan berikutnya yaitu tes reagen," sambungnya.

ADVERTISEMENT

Lalu, sambung Aziz, tahap selanjutnya adalah dengan menggunakan reagen. Alat-alat yang digunakan di antaranya reagen arsen, sianid, nitrit, dan formalin untuk mengetes makanan yang sudah dimasak.

"Jadi makanan yang sudah dimasak. Pertama, petugas akan mengambil sampel tiap item makanan sekitar 10-20 gram lalu ditumbuk atau diblender. Dicampur air 10 mili, nanti setelah hancur, airnya diambil dimasukan ke tabung reaksi dicampur dengan reagen," jelasnya.

"Tabung reaksi mewakili tiga (sianid, formalin, nitrit bentuknya lonjong) untuk yang arsen ini (bentuk silinder), lalu dimasukkan botol kecil dan dikuncang-kuncang selama 10 menit jika berubah warna hitam atau kuning artinya bahaya tidak boleh disalurkan namun kalau tidak berubah warna saat dikuncang artinya aman," sambungnya.

Dia menambahkan, dengan pengawasan ketat mulai dari bahan masuk dicek dan sebelum MBG disalurkan dicek artinya untuk terjadinya keracunan itu sangat minim.

"Kita juga segera akan menambah dapur MBG Polres Empat Lawang yang kedua di Kecamatan Saling, Kabupaten Empat Lawang, karena memang sampai sekarang belum ada dapur SPPG di sana," ujarnya.

Sementara itu, ahli gizi dapur SPPG Polres Empat Lawang Nadia Purnama Sari menjamin MBG yang disalurkan oleh dapur ini gizinya terpenuhi untuk penerima manfaat.

"Kita jamin setiap makanan yang disalurkan ini mengandung gizi yang tinggi, ada buah, ada daging dan sayur setiap hari menu berubah-rubah karena itu sudah ada juknis khusus untuk penuhan gizi dari MBG yang disalurkan," katanya.




(csb/csb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads