Gejala Influenza Tipe A, B, C, dan D Lengkap Penularan hingga Cara Mencegah

Melati Putri Arsika - detikSumbagsel
Jumat, 24 Okt 2025 06:30 WIB
Ilustrasi influenza. (Foto: Getty Images/mapo)
Palembang -

Influenza atau flu adalah infeksi saluran pernapasan akut yang disebabkan oleh virus influenza. Penyakit ini ada empat tipe yakni A, B, C, dan D.

Dilansir World Health Organization (WHO), penyakit influenza mudah menular antarmanusia ketika melalui batuk atau bersin. Vaksinasi menjadi salah cara terbaik untuk mencegah terserang penyakit musiman ini.

Setiap tipe influenza mempunyai penyebab yang berbeda. Walau begitu, gejala yang ditimbulkan hampir mirip dan mudah untuk dikenali. Berikut ulasan lengkap gejala influenza tipe A, B, C, dan D hingga pengobatan.

Penyebab Influenza Sesuai Tipe

Berdasarkan laman Kementerian Kesehatan (Kemenkes), beberapa penyebab influenza masing-masing tipe yakni:

1. Influenza Tipe A

Penyakit tipe ini diklasifikasikan lebih lanjut menjadi beberapa subtipe berdasarkan kombinasi protein pada permukaannya. Saat ini, influenza subtipe A (H1N1) dan A(H3N2) beredar di manusia.

Tipe A(H1N1) juga ditulis sebagai A(H1N1)pdm09 karena menyebabkan pandemi pada tahun 2009. Hanya virus influenza tipe A yang diketahui menyebabkan pandemi.

2. Influenza Tipe B

Untuk tipe ini umumnya menyebabkan wabah yang lebih lokal dan biasanya lebih ringan dibandingkan tipe A. Kemudian, tipe ini tidak diklasifikasikan menjadi subtipe tetapi dapat dipecah menjadi beberapa garis keturunan. Virus influenza tipe B termasuk dalam garis keturunan B/Yamagata atau B/Victoria.

3. Influenza Tipe C

Tipe C lebih jarang terdeteksi dan biasanya menyebabkan infeksi ringan, sehingga tidak menimbulkan masalah kesehatan masyarakat.

4. Influenza Tipe D

Terakhir yakni tipe D yang terutama menyerang ternak sapi. Tipe ini tidak diketahui bisa menginfeksi atau menyebabkan penyakit pada manusia.

Dikutip detikHealth, Epidemiolog dari Universitas Griffith Australia Dicky Budiman menegaskan virus influenza D bukan virus baru. Virus tersebut pertama kali diidentifikasi pada 2011 dan selama lebih dari satu dekade terakhir diketahui beredar pada sapi dan hewan ternak lain.



Simak Video "Video IDAI: Indonesia Punya Kasus Influenza Sepanjang Tahun"


(mep/mep)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

detikNetwork