.webp)
Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Sumatera Selatan (Sumsel) masih terjadi di sejumlah daerah. Pemadaman lanjutan karhutla di Muara Enim dan Ogan Komering Ilir (OKI) masih dilakukan.
Kepala Balai Pengendalian Kebakaran Hutan Kementerian Kehutanan Wilayah Sumatera Ferdian Kristanto mengatakan fokus pemadaman karhutla hari ini dilakukan di dua wilayah tersebut.
Karhutla di Muara Enim terjadi di Desa Betung, Kecamatan Gelumbang, yang terbakar selama 5 hari. Sedangkan di OKI, pemadaman lanjutan dilakukan di Pangkalan Lampam, yang terbakar selama 3 hari.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saat ini tim darat masih fokus pemadaman di Pangkalan Lampam, OKI dan di Gelumbang, Muara Enim," ujar Ferdian, Sabtu (27/9/2025).
Ferdian menyebut, lahan perkebunan yang terbakar di Gelumbang diupayakan tuntas hari ini. Upaya pemadaman di lokasi itu menunjukkan perkembangan. Lokasi yang terbakar juga tak meluas, tetap 5 hektare.
"Dari pantauan drone tinggal sedikit lagi titik api yang menyala. Kemarin berhasil dipadamkan 2,5 hektare," ungkapnya.
Sementara di Pangkalan Lampam, dari pengamatan visual masih ditemukan titik api baru di Desa Air Rambai. Saat ini tim tengah memetakan akses ke lokasi serta ketersediaan sumber air untuk pemadaman.
"Kendala utama di OKI adalah akses menuju lokasi dan kondisi lahan gambut itu sendiri," jelasnya.
Ferdian memastikan, kondisi api masih berada di permukaan dan belum masuk ke dalam gambut dikarenakan lahan masih relatif basah atau lembab. Hanya saja, upaya pemadamannya terkendala angin kencang.
"Kecepatan angin masih cukup tinggi, sehingga masih ada potensi meluas dan api menyebar ke titik lain" ungkapnya.
Kalaksa BPBD Muara Enim Abdurrozieq menambahkan pemadaman lanjutan karhutla juga dilakukan personelnya di Desa Danau Tampang, Kecamatan Sungai Rotan. Wilayah ini juga terbakar sejak Kamis (25/9) lalu seluas 2 hektare.
"Wilayah yang terbakar dengan vegetasi gambut dan semak belukar. Kondisi saat ini masih terbakar dan menimbulkan asap tebal. Pemadaman hari ditambah kekuatan dari tim Manggala Agni dan babinsa," tukasnya.
(dai/dai)
