Kasus Baru HIV di Sumsel Melonjak Capai 537, Terbanyak di Palembang

Sumatera Selatan

Kasus Baru HIV di Sumsel Melonjak Capai 537, Terbanyak di Palembang

A Reiza Pahlevi - detikSumbagsel
Senin, 25 Agu 2025 18:00 WIB
Laboratory Request, Hiv Test, Hiv Positive
Foto: Ilustrasi HIV-AIDS (Getty Images/iStockphoto/atakan)
Palembang -

Sepanjang Januari-Juli temuan kasus baru HIV di Sumatera Selatan sebanyak 537 orang. Kasus itu naik 105 kasus dibandingkan Januari-Juni. Separuh lebih kasusnya ditemukan di Palembang.

Berdasarkan data yang disampaikan Dinas Kesehatan Sumsel, kasus di Palembang mencapai 265 kasus. Angka itu lebih tinggi dibandingkan daerah-daerah lain di Sumsel yang hanya di kisaran puluhan kasus.

"Data HIV di Sumsel periode Januari-Juli sebanyak 537 kasus baru. Paling banyak di Palembang mencapai 265 kasus," ujar Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Sumsel Ira Primadesa, Senin (25/8/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah Palembang, temuan HIV berikutnya di Lubuklinggau dan Musi Banyuasin (Muba) sebanyak 39 kasus, Ogan Komering Ulu (OKU) Timur 27 kasus, Muara Enim 25 kasus, Ogan Komering Ilir (OKI) 23 kasus, Banyuasin 20 kasus, Lahat 19 kasus, dan Prambulih 17 kasus,

Lalu, di Musi Rawas 16 kasus, Empat Lawang 12 kasus, OKU 12 kasus, Pagar Alam 6 kasus, Ogan Ilir 6 kasus, PALI 5 kasus, dan OKU Selatan 4 kasus.

ADVERTISEMENT

"Kasus HIV terendah di Musi Rawas Utara hanya 2 kasus," katanya.

Dalam menanggulangi kasus HIV, Dinkes Sumsel telah melakukan beberapa upaya. Yakni, memperluas layanan klinik untuk tes dan pengobatan HIV, kegiatan mobile klinik untuk menjangkau kelompok yang sulit dijangkau untuk dilakukan skrining HIV/AIDS dan penyakit infeksi menular seksual.

"Melakukan kerjasama lintas sektor dengan instansi terkait, termasuk lembaga swadaya masyarakat (LSM) penjangkau populasi kunci dan pendamping ODHIV," terangnya.

Edukasi dan sosialisasi HIV/AIDS juga dilakukan terhadap masyarakat dan siswa bekerja sama dengan puskesmas-puskesmas. Serta mendistribusikan reagen dan obat untuk program HIV.

"Kami juga mengimbau masyarakat berperilaku hidup sehat, menjauhi faktor resiko penularan HIV/AIDS. Jika berisiko segera hubungi fasilitas kesehatan terdekat untuk memeriksakan diri," ungkapnya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Sumsel Trisnawarman mengatakan jumlah kasus baru HIV/AIDS di Sumsel disebabkan oleh heteroseksual dan homoseksual.

"Berdasarkan laporan untuk kasus baru itu dilaporkan kebanyakan karena heteroseksual dan homoseksual atau lelaki seks lelaki (LSL), bukan karena pekerja seksual," ujarnya.




(dai/dai)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads