.webp)
Siswa SMA Negeri di Kabupaten Way Kanan, Lampung berinisial RPA (16) dikeroyok teman-temannya. Akibatnya, korban mengalami luka memar di kepala dan tubuh.
Diketahui peristiwa pengeroyokan itu terjadi pada Senin, 20 Agustus 2025 lalu tepatnya di depan gedung sekolah tersebut.
Peristiwa itu dipicu saat RPA, yang menjabat sebagai ketua kelas, menjawab pertanyaan guru terkait siapa saja siswa yang bolos. Jawaban itu membuat sejumlah rekannya tak terima lalu meluapkan emosi dengan menganiaya korban.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam rekaman video yang beredar, tampak RPA dipukul berulang kali oleh teman sekelasnya di hadapan siswa lain. Beberapa guru sempat melerai, namun korban kembali dihajar di toilet sekolah.
Tidak berhenti di situ, saat pulang sekitar pukul 15.00 WIB, RPA juga sempat diadang sekelompok siswa bersama kakak kelasnya di depan gerbang sekolah.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lampung Thomas Americo membenarkan adanya insiden tersebut. Ia mengatakan pihak sekolah telah mempertemukan keluarga korban dan pelaku.
"Anak dan orang tua sudah dikumpulkan pihak sekolah. Orang tua pelaku bersedia datang langsung ke rumah korban untuk meminta maaf dan menanggung biaya pengobatan," kata Thomas, Sabtu (23/8/2025).
Sebagai langkah awal, pihak sekolah menjatuhkan sanksi kepada para siswa yang terlibat. Mereka diminta belajar dari rumah selama lima hari dengan pengawasan orang tua.
"Materi dan tugas tetap diberikan guru agar proses belajar tidak terganggu. Kebijakan ini juga bentuk penghargaan kepada pihak korban yang masih pemulihan," ujarnya.
(csb/csb)
