Pengamat kebijakan publik Sumatera Selatan M Husni Thamrin menyebut insiden kekerasan keluarga pasien terhadap dokter di RSUD Sekayu di Musi Banyuasin, harus menjadi perhatian semua pihak. Salah satu yang menjadi sorotan adalah layanan keluhan yang harusnya disiapkan dengan baik.
"Seharusnya pihak RSUD Sekayu menyediakan jalur keluhan yang tertib dengan menempatkan petugas patient relation atau humas jaga. Hal itu agar emosi keluarga tersalurkan tanpa mengganggu layanan klinis di rumah sakit," ujar Husni, Jumat (15/8/2025).
Meski begitu, akademisi dari FKIP Universitas Sriwijaya itu juga mengutuk keras kejadian yang menimpa dokter tersebut. Menurutnya, rumah sakit harus benar-benar aman dengan SOP pengamanan yang tegas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita mengutuk keras kekerasan terhadap tenaga kesehatan di RSUD Sekayu. Apa pun alasan dan situasinya, keselamatan nakes adalah garis merah yang dilindungi Undang-Undang," katanya.
Menurutnya, insiden itu harus menjadi pelajaran berharga. Tidak ada toleransi terhadap pelanggaran aturan, apalagi kekerasan terhadap nakes.
"Zero tolerance pada kekerasan terhadap nakes. Ini bukan sekedar etika, tapi amanat UU Kesehatan 17/2023," tambahnya.
Husni menyebut fanyaskes perlu meningkatkan manajemen keselamatan dengan memperkuat tugas keamanan, tombol panic button, CCTV, prosedur triase dan de-escalation. Katanya, pemerintah juga tegas dengan mengecam tindakan tersebut.
"Pemerintah pusat pun sudah mengecam dan mendampingi proses hukum, yang perlu kita dukung bersama. Karena sejatinya, proses hukum harus tetap berjalan," katanya.
Soal ketersediaan fasilitas dan pelayanan di RS pemerintah, kata dia, secara jumlah dan fasilitas rujukan terus bertambah. Termasuk juga jumlah puskesmas dan klinik di daerah.
"Tantangannya, mutu dan kapasitas tidak merata antarwilayah serta antrean tinggi di RSUD besar. Maka, solusinya kombinasi penguatan layanan primer, rujukan berjenjang yang disiplin, penambahan tempat tidur atau alat prioritas, dan manpower planning yang presisi di tiap daerah," ungkapnya.
(dai/dai)