Remaja 15 Tahun di Gaza Tewas Tertimpa Bantuan dari Udara

Remaja 15 Tahun di Gaza Tewas Tertimpa Bantuan dari Udara

Novi Christiastuti - detikSumbagsel
Senin, 11 Agu 2025 14:30 WIB
Humanitarian aid is dropped over the Gaza Strip from a Spanish aircraft, August 1, 2025, in this screengrab from video.     Spanish Defence Ministry/Handout via REUTERS    THIS IMAGE HAS BEEN SUPPLIED BY A THIRD PARTY     TPX IMAGES OF THE DAY
Foto: Bantuan kemanusiaan (Spanish Defence Ministry/Handout via REUTERS)
Jakarta -

Seorang remaja dilaporkan meninggal dunia setelah tertimpa kotak bantuan kemanusiaan di Jalur Gaza, Palestina. Bantuan kemanusiaan itu adalah bantuan yang dijatuhkan via airdrop di area Koridor Netzarim, Jalur Gaza bagian tengah.

Dilansir detikNews dari Al Jazeera, identitas remaja tersebut bernama Muhammad Zakaria Eid (15). Saat itu, dia ikut menunggu bantuan.

Sebuah rekaman video dari Gaza, yang telah diverifikasi oleh Al Jazeera, menunjukkan momen-momen pertama setelah salah satu kotak bantuan kemanusiaan jatuh dari udara dengan kecepatan tinggi dan menimpa remaja laki-laki yang sedang berusaha mengambil bantuan di dekat Netzarim.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Video itu juga menunjukkan beberapa orang berkumpul di sekitar bocah itu yang kondisinya, terutama bagian wajahnya, berlumuran darah. Beberapa orang bahkan berupaya melakukan resusitasi, upaya untuk menyelamatkan bocah tersebut.

Selain itu juga ada video yang menunjukkan seorang pria lebih dewasa, yang disebut sebagai saudara remaja itu menggendongnya pergi dari lokasi kejadian. Namun upaya penyelamatannya gagal, dengan laporan media lokal menayangkan video yang menunjukkan jenazah korban itu di dalam kamar mayat di Rumah Sakit al-Awda, Nuseirat.

ADVERTISEMENT

Saudara laki-laki dari korban mengatakan kepada Reuters bahwa adiknya tewas setelah sebuah kotak bantuan jatuh menimpanya.

"Meskipun kelaparan dan kondisi hidup yang sulit, saudara laki-laki saya pergi untuk mengambil bantuan yang dijatuhkan ke laut oleh pesawat. Sebuah kotak jatuh tepat menimpa dirinya dan dia martir," tuturnya.

"Mereka (negara-negara yang terlibat dalam airdrop bantuan) tidak dapat memasukkan bantuan melalui perlintasan perbatasan, tetapi mereka menjatuhkannya di atas kami dan membunuh anak-anak kami. Seorang anak tewas di Zawayda dan di sana di sini, dan tidak ada yang peduli pada kami. Cukuplah Allah bagi kami, menghadapi mereka dan bantuan mereka," ucapnya.

Insiden ini terjadi setelah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) berulang kali memperingatkan bahwa pengiriman bantuan melalui udara, atau via airdrop, berbahaya, tidak efisien, dan mahal. PBB mendesak Israel untuk mengizinkan pasokan bantuan kemanusiaan yang stabil masuk ke Jalur Gaza melalui jalur darat.

Kantor Media Pemerintah Gaza melaporkan sedikitnya 23 warga Palestina tewas dan sebanyak 124 orang lainnya luka-luka dalam pengiriman bantuan via udara sejak perang berkecamuk di wilayah itu pada Oktober 2023.




(dai/dai)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads