Petugas masih melakukan upaya pemadaman kebakaran lahan di Desa Mangsang, Kecamatan Bayung Lencir, Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan. Lahan seluas 70 hektare yang terbakar berada di tanah gambut sehingga sulit dipadamkan.
"Kondisi lahan di Desa Mangsang yang terbakar hingga kemarin sore masih dalam proses pemadaman dan pendinginan. Pemadaman terbantu adanya hujan yang turun," ujar Kepala Pelaksana BPBD Muba Pathi Riduan, Kamis (31/7/2025).
Lokasi ini sudah terbakar sejak beberapa hari lalu, pemadaman dilakukan masih melalui jalur darat. Titik koordinat yang terbakar di -2.16634 103.94498.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Berdasarkan pantauan satelit dan patroli satgas udara helikopter masih terlihat berasap," katanya.
Personel yang diturunkan untuk pemadaman dari TNI, Polri, BPBD, Manggala Agni, dan masyarakat. Personel dari sejumlah perusahaan juga ikut membantu, di antaranga dari PT PWS dan PT Lonsum.
"Tim melaksanakan pemadaman darat dengan menggunakan pompa milik perusahaan," tambahnya.
Lahan yang terbakar di wilayah itu berupa semak belukar dan kebun sawit. Pemadaman yang dilakukan cukup ekstra karena berada di tanah gambut.
"Untuk pemadamannya menggunakan sumber air dari kanal," terangnya.
Sebelumnya diberitakan, karhutla terjadi di Musi Banyuasin, Sumatera Selatan. Lahan yang terbakar di tanah gambut dengan vegetasi semak belukar dan kebun sawit seluas 70 hektare.
"Iya benar lahan gambut seluas sekitar 70 hektare yang terbakar di Desa Mangsang, Kecamatan Bayung Lencir. Pemadaman darat dioptimalkan untuk penanganannya. Vegetasi yang terbakar semak belukar dan kebun sawit," ujar Kepala Pelaksana BPBD Muba Pathi Riduan, Selasa (29/7/2025).
Lahan yang terbakar itu juga terpantau dari patroli udara yang mendapati lahan masih terbakar dan berasap pada Senin (28/7) sore. Dia menyebut lahan itu terbakar sejak 2 hari lalu.
"Sudah 2 hari kejadiannya, kemarin sudah dipadamkan namun karena terjadi di gambut, terbakar lagi. Kemarin juga sudah dilakukan pendinginan lahan," katanya.
(csb/csb)