Minum Deterjen Dikira Susu, Kakek Ini Alami Kerusakan Organ hingga Meninggal

Minum Deterjen Dikira Susu, Kakek Ini Alami Kerusakan Organ hingga Meninggal

Sarah Oktaviani Alam - detikSumbagsel
Kamis, 31 Jul 2025 06:30 WIB
ilustrasi sakit
Foto: ilustrasi dirawat di rumah sakit (thinkstock)
Jakarta -

Seorang pria di Bolton, Inggris meninggal dunia usai mengonsumsi deterjen. Kakek berusia 82 tahun itu mengira deterjen adalah susu.

Dilansir detikHealth, kakek bernama David Hayes itu dilarikan ke rumah sakit dan dirawat intensif. Namun nyawanya tak tertolong akibat mengalami kerusakan organ yang cukup parah.

David dilaporkan mengalami demensia atau istilah medis yang merujuk pada sindrom yang disebabkan kerusakan otak, yang mempengaruhi berbagai fungsi kognitif, seperti memori, bahasa, penalaran, orientasi, perilaku, hingga emosi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Adapun deterjen itu dikonsumsi karena faktor ketidaksengajaan. Semula, David ingin menuangkan susu ke dalam tehnya, namun itu bukan susu melainkan deterjen. Keesokan harinya, yakni pada Rabu (16/7/2025), David dibawa ke rumah sakit.

Dikutip dari The Sun, David muntah setelah minum teh dan diyakini telah menghirup zat kimia dari deterjen. Hal itu membuat asam lambungnya naik hingga paru-paru hingga menyebabkan kerusakan fatal. Diagnosis dokter yakni pneumonitis atau pembengkakan paru-paru yang diduga dipicu oleh aspirasi zat kimia.

ADVERTISEMENT

Meski telah diobati dengan antibiotik, steroid, dan pereda nyeri, kondisi David terus memburuk. Sekitar lima hari kemudian, ia meninggal pada Senin (21/7/2025).

Penyelidikan pun dilakukan terhadap kasus ini. Hasilnya, Pengadilan Koroner Bolton pada 17 Juli menyimpulkan bahwa kematiannya adalah kecelakaan.

"Penyebab resminya adalah pneumonitis dan aspirasi akibat konsumsi zat kimia," simpulnya.

David juga mengalami Alzheimer yaitu bentuk demensia paling umum yang mempengaruhi daya ingat, kemampuan berpikir, dan kemampuan mental lainnya.

"Ini terjadi ketika ia membuat secangkir teh di rumah dan memasukkan deterjen ke dalam cangkir, alih-alih susu, setelah tampak kebingungan," terang pemeriksa jenazah Michael Pemberton.

"Ia muntah setelah menelan detergen dan kemungkinan besar ia mengalami aspirasi," sambungnya.

Setelah pemeriksaan, koroner mengeluarkan peringatan resmi kepada pemerintah dan badan amal besar. Mereka mendesak tindakan untuk mencegah kematian serupa.

Koroner menulis surat kepada Departemen Lingkungan Hidup, Pangan, dan Urusan Pedesaan, Royal Society for the Prevention of Accidents, Age UK, Dementia UK, dan Alzheimer's Society, untuk menyoroti masalah keamanan seputar kemasan produk pembersih rumah tangga.

Dalam surat tersebut, ia mengatakan deterjen tersebut disimpan dalam botol plastik yang menyerupai karton susu, dengan tutup ulir dan tidak memiliki fitur pengaman anak. Hal ini membuatnya mudah diakses oleh penyandang disabilitas atau demensia, atau bahkan anak-anak.

Meskipun cairan tersebut digolongkan sebagai toksisitas rendah, cairan tersebut tetap menyebabkan muntah dan aspirasi pada David, yang pada akhirnya menyebabkan kematiannya.




(dai/dai)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads