Kepala BNPB: Karhutla di Jambi Terkendali, Operasi Darat-Udara Dioptimalkan

Jambi

Kepala BNPB: Karhutla di Jambi Terkendali, Operasi Darat-Udara Dioptimalkan

Ferdi Al Munanda - detikSumbagsel
Rabu, 30 Jul 2025 20:40 WIB
Kepala BNPB saat melakukan kunjungan di Jambi bersama Menteri LH dan Kepala BMKG
Foto: Kepala BNPB saat melakukan kunjungan di Jambi bersama Menteri LH dan Kepala BMKG (Ferdi Al Munanda)
Jambi -

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto menyebut bahwa kondisi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Jambi sudah terkendali. Saat ini, kondisi lahan terbakar juga sudah banyak yang padam.

"Karhutla tahun ini alhamdulillah ya, walau ini belum puncak kemarau, tadi kita lihat dari atas saat patroli situasinya sudah lebih baik dan terkendali," kata Suharyanto usai melakukan patroli udara di Jambi, Rabu (30/7/2025).

Selain Kepala BNPB, patroli udara ini juga dilakukan Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisal Nurofiq, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, Gubernur Jambi Al Haris dan Kapolda Jambi Irjen Krisno Halomoan Siregar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mereka melakukan pantauan udara dengan melihat kawasan lahan terbakar di daerah Desa Gambut Jaya Kecamatan Sungai Gelam Kabupaten Muaro Jambi. Di sana, kawasan itu menjadi kawasan lahan yang paling luas terbakar dan masih dalam proses pendinginan.

Suharyanto mengatakan bahwa terkendalinya karhutla di Jambi juga proses dari Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) yang terus dilakukan. Bukan hanya itu, bantuan pemadaman oleh Satgas darat dan udara juga membantu penanganan karhutla lebih cepat padam.

ADVERTISEMENT

"Jadi OMC yang dilakukan saat ini terlihat sudah ada hasilnya ya, apalagi pas tadi patroli juga disampaikan oleh Bapak Menteri LH kalau lahan di bawah itu relatif basah sehingga kecil sekali untuk terbakar ya. Dan tadi juga kita lihat di Kota Jambi juga sudah turun hujan proses OMC," ujar Suharyanto.

Suharyanto menyebut bahwa saat ini lahan yang terbakar di kawasan Muaro Jambi sudah berhasil mulai dipadamkan. Apalagi, Satgas Darat juga banyak dikerahkan di daerah itu serta dibantu pula dari pemadaman udara yakni helikopter water bombing.

"Untuk daerah itu untuk proses pemadamannya, satgas daratnya saja ada sebanyak 80 personel dikerahkan. Kemudian heli water bombing dua yang juga ikut, dan kita lihat Satgas darat dan udara ini sudah sama-sama bekerja," terang Suharyanto.

"Tetapi, harusnya yang kita maksimalkan buat pemadaman di lahan Muaro Jambi itu kan dari satgas darat aja ya, buat heli water bombing dikerahkan di bagian tidak terjangkau, tetapi karena kebakaran lahan di Jambi ini tidak begitu banyak sehingga terlihat kolaborasi maksimal dari udara dan darat sangat baik yang membuat lahan di sana akhirnya cepat dipadamkan," lanjut dia.

Kata Suharyanto, pemadaman satgas darat itu semuanya tergabung dalam berbagai unsur instansi mulai dari TNI/Polri, BNPB, BPBD, Manggala Agni, Masyarakat Peduli Api, relawan dan pihak lainnya. Sementara satgas udara itu dari helikopter patroli dan helikopter water bombing.

Dia berharap, dengan adanya langkah kerjasama yang baik antara satgas darat dan udara beserta proses OMC sehingga karhutla Jambi tidak semakin parah dan teratasi dengan baik.

Apalagi, Suharyanto mengatakan telah memiliki target jika pemadaman karhutla selesai hingga di bulan September mengingat bulan Agustus masih terjadinya kemarau.

"Karena Agustus ini masih kemarau, dan kita terus berupaya bekerja dari satgas darat dan udara sama OMC. Jadi dari segi pemadaman sudah cukup, mudahan-mudahan sampai September kita Operasi pemadaman karhutla dan di Oktober mudah-mudahan sudah turun hujan," ucapnya.




(dai/dai)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads