Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) dalam penanganan Kebakaran hutan dan Lahan (karhutla) di Jambi mulai efektif dilakukan. Saat ini, langkah OMC tersebut berhasil membuat wilayah Jambi kini mulai diguyur hujan.
"Ya kalau untuk OMC kita sudah mulai melakukannya pada tanggal 25 Juli kemarin ya. Dan ini terus kita lakukan sampai sekarang, ini langkah untuk meminimalisir karhutla," kata Kepala BMKG Jambi, Ibnu Sulistyo kepada detikSumbagsel, Rabu (30/7/2025).
Hujan intensitas ringan dan sedang memang telah mengguyur kawasan Kota Jambi pada siang hari ini. Namun hujan itu turun tidaklah merata dan hanya sebagai lokasi, bahkan hujan itu turun dengan sebentar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ibnu menjelaskan hujan yang turun saat ini adalah bagian dari proses OMC. Menurut dia, OMC itu dilakukan diberbagai titik seperti Jambi bagian Barat dan Jambi bagian Timur.
"Ya kalau hujan yang turun ini murni dari OMC ya. Tetapi itu pun OMC dilakukan karena melihat ada pertumbuhan awan hujan. Yang jelas meski tidak deras namun setidaknya OMC ini berhasil," ujar dia.
Ibnu mengatakan bahwa proses OMC yang dilakukan hari ini untuk di wilayah barat daya Jambi yaitu di Kabupaten Batang Hari, Kabupaten Merangin, Kabupaten Sarolangun, dan saat ini sedang dilakukan di wilayah Timur Jambi yakni Kabupaten Tanjabtim, Tanjabbar dan Muaro Jambi.
"Intinya OMC ini juga sedikit membantu dalam mengatasi persoalan kebakaran hutan dan lahan di Jambi. Apalagi daerah di Muaro Jambi juga kemarin sudah mulai diguyur hujan juga," sebutnya.
Sementara itu laporan harian siaga darurat karhutla Provinsi Jambi terakhir informasi, total hotspot terdapat lima titik yaitu di wilayah Kabupaten Merangin ada dua titik, Muaro Jambi satu titik, Sarolangun dua titik.
Total hotspot berdasarkan satelit Aqua Terra dan suomi NPP dari 1 Januari sampai 27 Juli 2025 dengan jumlah total 266 titik hotspot dengan rincian di Kabupaten Batanghari ada 15 titik, Bungo (14), Kerinci (9), Merangin (45), Muaro Jambi (56), Sarolangun (65), Sungaipenuh (0), Tanjabbar (46), Tanjabtim dan Tebo masing-masing 8 dan Kota Jambi 0 hotspot.
Untuk tingkat kemudahan terbakar di lapisan atas permukaan tanah Wilayah Provinsi Jambi berada pada kategori aman hingga tidak mudah terbakar, kecuali di sebagian wilayah Kabupaten Muaro Jambi, Kota Jambi, Kabupaten Bungo, Tebo, Batang Hari, Tanjung Jabung Barat dan Tanjung Jabung Timur pada kategori mudah hingga sangat mudah terbakar.
Untuk laporan sementara luas lahan terbakar dari 1 Januari sampai 26 Juli 2025 sejumlah lebih kurang 421,77 Ha dengan rincian masing-masing luasan kabupaten di Batang Hari 16,60 Ha, Muaro Jambi 270 Ha, Tebo 6 Ha, Sarolangun 63,70 Ha, Merangin 3,17 Ha dan di Kabupaten Tanjab Barat 62,30 Ha.
Mengatasi soal karhutla di Jambi, Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq bersama Kepala BNPB RI Suharyanto dan Kepala BMKG RI Dwikorita Karnawati juga telah berkunjung dan melakukan pemantauan ke kawasan lahan terbakar di Muaro Jambi.
Mereka melihat kawasan lahan itu melalui pantauan udara dengan menaiki helikopter patroli yang juga didampingi oleh Gubernur Jambi Al Haris sebagai Dansatgas Karhutla. Kedatangan Menteri LH dan Kepala BNPB serta BMKG itu juga sekaligus menggelar rakor penanganan karhutla di Jambi bersama pihak Forkopimda agar menjaga lingkungan tanpa adanya kebakaran.
(dai/dai)