Siswa sekolah dasar (SD) kelas 5 di Bangka Selatan (Basel), berinisial Z meninggal dunia usai diduga menjadi korban bullying rekannya di sekolah. Korban meninggal saat menjalani perawatan intensif di rumah sakit.
Pihak sekolah menyebut jika bullying itu hanya sebatas verbal atau mengolok-olok. Lantas bagaimana respons Disdik Basel terkait adanya kejadian itu?
"Pengakuan dari pihak keluarga jika anaknya mendapat perundungan bukan hanya verbal, tapi juga fisik. Sedangkan, pihak sekolah di dapatkan informasi dari anak-anak yang diduga pelaku (bullying) baru bersifat verbal," kata Kepala Dinas Pendidikan Basel Anshori kepada wartawan, Senin (28/7/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anshori mengatakan hasil keterangan bahwa bullying baru bersifat verbal setelah memintai keterangan enam anak terduga pelaku. Meskipun demikian, pihaknya masih menunggu hasil dari penyelidikan pihak Polres Basel dan Jajaran Polda Babel untuk mengetahui penyebab korban meninggal.
"Iya kita belum bisa menyimpulkan (penyebab korban meninggal) dan masih menunggu pihak yang berwenang. Karena informasinya pihak keluarga akan melanjutkan ini ke proses hukum," katanya.
"Kami akan menunggu proses itu (pelaporan) dan dampaknya seperti apa. Agar semua jelas, korban ini meninggal karena adanya kekerasan fisik atau ada hal lainnya," sambungnya.
Diberitakan sebelumnya, siswa SD negeri di Kabupaten Bangka Selatan berinisial Z (10) meninggal dunia usai diduga menjadi korban bullying rekannya di sekolahnya. Polisi turun tangan menyelidiki kasus tersebut.
"Infonya demikian, kami saat ini sedang mendalami info tersebut dan melakukan upaya penyelidikan berkaitan tentang kejadian tersebut," jelas Kapolres Basel AKBP Agus Arif Wijayanto kepada detikSumbagsel, Senin (28/7/2025).
(csb/csb)