Pemkot Palembang Siaga Karhutla, Camat-Lurah Diminta Pantau Wilayah

Sumatera Selatan

Pemkot Palembang Siaga Karhutla, Camat-Lurah Diminta Pantau Wilayah

Reiza Pahlevi - detikSumbagsel
Selasa, 29 Jul 2025 07:00 WIB
Wali Kota Palembang Ratu Dewa membuka rapat Musrembang
Wali Kota Palembang Ratu Dewa (Foto: Istimewa)
Palembang -

Pemerintah Kota Palembang meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi musim kemarau tahun ini. Posko-posko siaga dan patroli rutin diaktifkan, khususnya di kawasan rawan terbakar.

Wali Kota Palembang Ratu Dewa mengatakan, salah satu daerah yang menjadi perhatian adalah wilayah pinggiran kota. Khususnya daerah yang memiliki lahan gambut. Dia juga meminta seluruh camat dan lurah untuk memantau wilayahnya.

"Palembang memiliki sejumlah titik rawan karhutla. Dan kami telah menginstruksikan kepada camat dan lurah untuk memantau secara ketat wilayah masing-masing serta bekerja sama dengan masyarakat dalam upaya pencegahan dini," ujar Ratu Dewa saat rapat monitoring karhutla digelar virtual, Senin (28/7/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam rapat yang digelar secara nasional, hadir Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni, Kepala BNPB, Kepala BMKG dan lainnya. Sejumlah kepala daerah dari berbagai provinsi dan kabupaten/kota yang berpotensi karhutla juga ikut.

"Rapat ini bertujuan membahas perkembangan terkini terkait karhutla di berbagai wilayah Indonesia serta menyusun langkah-langkah antisipatif yang lebih terintegrasi," katanya.

ADVERTISEMENT

Dalam pertemuan tersebut, masing-masing kepala daerah diminta menyampaikan laporan terkini di wilayahnya. Termasuk upaya yang telah dilakukan dalam mencegah meluasnya kebakaran hutan dan lahan, serta sinergi dengan instansi terkait seperti TNI, Polri, BPBD, dan Manggala Agni.

Menteri Kehutanan Raja Juli menegaskan pentingnya respons cepat dan sistem pelaporan yang akurat dari daerah. Hal itu untuk mencegah terjadinya bencana kabut asap seperti tahun-tahun sebelumnya.

Dia juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor, juga penggunaan teknologi seperti sistem pemantauan titik panas (hotspot) berbasis satelit, guna memastikan penanganan karhutla yang lebih efektif dan tepat waktu.




(csb/csb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads