Awal Mula Penemuan Jasad Pria yang Tergantung di Pohon Karet Ogan Ilir

Sumatera Selatan

Awal Mula Penemuan Jasad Pria yang Tergantung di Pohon Karet Ogan Ilir

Irawan - detikSumbagsel
Sabtu, 03 Mei 2025 06:30 WIB
Polisi melakukan evakuasi terhadap jenazah korban
Foto: Polisi melakukan evakuasi terhadap jenazah korban dugaan bunuh diri di Ogan Ilir. (Dok. Polres Ogan Ilir)
Ogan Ilir -

Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi siapa pun untuk melakukan tindakan serupa. Bagi Anda yang merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan ke pihak-pihak yang dapat membantu, seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.

Jasad seorang pria ditemukan tergantung di pohon karet di Dusun II Desa Bakung, Kecamatan Indralaya Utara, Kabupaten Ogan Ilir. Penemuan jasad ini membuat heboh warga di sana. Lantas bagaimana awal mula penemuan mayat tersebut?

Kapolsek Indralaya, AKP Junardi menjelaskan awalnya pada Jumat pagi (2/5/2025), seorang warga yang hendak menuju ke kebun kaget saat melihat sosok tubuh pria berinisial BN (58) tergantung di pohon karet. Korban diketahui merupakan seorang buruh harian yang tinggal di dusun tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi penemuan tersebut berawal dari seorang warga bernama Suhardi alias Ujang hendak pergi ke kebun sekitar pukul 07.00 WIB dan melihat sosok tubuh tergantung di atas pohon, dia panik dan memanggil warga lain dan kepala desa setempat," katanya kepada detikSumbagsel, Jumat (1/5/2025).

Kemudian kepala desa menghubungi Polsek Indralaya dan menindaklanjuti laporan tersebut, personel Polsek Indralaya bersama Unit Identifikasi Sat Reskrim Polres Ogan Ilir langsung menuju lokasi dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

ADVERTISEMENT

"Proses identifikasi jenazah berlangsung sekitar pukul 08.15 WIB dan dibantu oleh warga setempat. Hasil pemeriksaan di lokasi menemukan sejumlah barang bukti seperti pisau, tali tambang, senter, tas, hingga dua lembar surat wasiat yang diduga ditulis oleh korban," ungkapnya.

Junardi menerangkan dalam surat tersebut, korban menyampaikan permintaan maaf serta pesan terakhir kepada keluarga, khususnya anak dan istrinya.

"Hasil identifikasi kami tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan fisik selain bekas jeratan tali. Pihak keluarga juga menolak dilakukannya autopsi dan telah membuat pernyataan resmi bahwa mereka menerima kejadian ini sebagai musibah," ujarnya.

"Saat ini situasi di lokasi kejadian telah kondusif, dan jenazah korban telah diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan di TPU Desa Bakung," tutupnya.




(dai/dai)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads