Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi siapa pun untuk melakukan tindakan serupa. Bagi Anda yang merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan ke pihak-pihak yang dapat membantu, seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.
Warga Dusun II Desa Bakung, Kecamatan Indralaya Utara, Kabupaten Ogan Ilir dihebohkan dengan adanya penemuan jasad seorang pria yang tergantung di atas pohon karet. Diduga korban nekat bunuh diri pada Jumat (2/5/2025).
Diketahui korban inisial BN (58), seorang buruh harian yang merupakan warga setempat di sekitar kawasan tersebut. Dari informasi yang didapat detikSumbagsel, sebelum tewas tergantung korban meninggalkan surat wasiat untuk anak dan istrinya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kapolsek Indralaya, AKP Junardi membenarkan kejadian tersebut. Dia mengatakan penemuan bermula saat seorang warga bernama Suhardi alias Ujang hendak pergi ke kebun sekitar pukul 07.00 WIB dan melihat sosok tubuh tergantung di atas pohon.
"Ya benar, saat itu saksi segera melaporkan temuannya kepada warga lainnya dan kepala desa, yang selanjutnya menginformasikan kepada Bhabinkamtibmas Polsek Indralaya," katanya kepada wartawan, Jumat (2/5/2025).
Menindaklanjuti laporan tersebut, personel Polsek Indralaya bersama Unit Identifikasi Sat Reskrim Polres Ogan Ilir langsung menuju lokasi dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
"Proses identifikasi jenazah berlangsung sekitar pukul 08.15 WIB dan dibantu oleh warga setempat. Hasil pemeriksaan di lokasi menemukan sejumlah barang bukti seperti pisau, tali tambang, senter, tas, hingga dua lembar surat wasiat yang diduga ditulis oleh korban," kata dia.
Dia menyebut surat wasiat yang ditinggalkan korban berisi permohonan maaf kepada keluarganya.
"Dalam surat tersebut, korban menyampaikan permintaan maaf serta pesan terakhir kepada keluarga, khususnya anak dan istrinya," lanjutnya.
Kapolsek menerangkan, berdasarkan hasil identifikasi tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan fisik selain bekas jeratan tali. Pihak keluarga juga menolak dilakukannya autopsi dan telah membuat pernyataan resmi bahwa mereka menerima kejadian ini sebagai musibah.
"Saat ini situasi di lokasi kejadian telah kondusif, dan jenazah korban telah diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan di TPU Desa Bakung," tutupnya.
(dai/dai)