Dunia musik Indonesia sedang berduka. Penyanyi legendaris, Titiek Puspa meninggal dunia pada 10 April 2025. Ia tutup usia di umur 87 tahun setelah mengalami perdarahan otak kiri.
Dilansir detikHealth, kronologi sakit Titiek Puspa terjadi pada Maret 2025. Saat itu, ia pingsan tiba-tiba setelah menghadiri sebuah acara televisi. Ia pun harus menjalani operasi pecah pembuluh darah dan prosesnya berjalan lancar. Setelah operasi, artis senior ini dirawat secara intensif di ruang ICU rumah sakit.
Putri Sulung Titiek Puspa, Petty Tunjungsari Murdago mengungkap kondisi Titiek Puspa setelah operasi masih dirawat secara intensif di ruang ICU rumah. Namun, pada 10 April pukul 16.25 WIB, Titiek Puspa menghembuskan nafas terakhir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menyoal perdarahan otak yang dialami Titiek Puspa, ada beberapa hal penting yang harus dikenali untuk mengetahui gejala umum. Selain itu perlu juga memahami jenis penyakit ini. Berikut penjelasanya.
Apa Itu Perdarahan Otak?
Dikutip situs Rumah Sakit Universitas Indonesia, perdarahan otak merupakan kondisi pendarahan lokal pada jaringan otak yang disebabkan oleh pecahnya arteri atau pembuluh darah otak. Hal ini bisa menyebabkan jaringan di sekitarnya mati atau bengkak dan bisa mengakibatkan kematian.
Sebagaimana kita tahu, otak termasuk organ tubuh yang sangat penting. Di dalamnya terdapat banyak pembuluh darah yang berisi sel darah merah. Fungsinya untuk mengantarkan nutrisi dan oksigen ke otak.
Penyebab Perdarahan Otak
Salah satu penyebab perdarahan otak karena stroke hemoragik yakni kondisi pecahnya pembuluh darah di otak. Hal ini mengganggu aliran darah ke bagian otak sehingga otak tidak mendapatkan asupan oksigen dan nutrisi yang cukup,
Kondisi tersebut membuat sel-sel di sebagian area otak akan mati. Kemudian, menyebabkan bagian tubuh yang dikendalikan oleh area otak yang rusak tidak dapat berfungsi dengan baik. Stroke hemoragik disebabkan oleh
beberapa faktor seperti:
1. Hipertensi atau Tekanan Darah Tinggi
Hipertensi merupakan kondisi yang sering terjadi dan bisa menyebabkan perdarahan otak. Tekanan aliran darah yang sangat tinggi ini bisa membuat pembuluh darah pecah.
2. Aneurisma
Aneurisma merupakan kondisi dinding pembuluh darah yang melemah dan bengkak sehingga menyebabkan pembuluh darah pecah.
3. Kelainan Pembuluh Darah
Kelainan pembuluh darah atau malformasi arteriovenosa adalah hubungan yang terbentuk secara tidak normal antara arteri dan vena. Kelainan bawaan ini bisa menyebabkan kelemahan dan pecahnya pembuluh darah.
4. Penggunaan Obat Pengencer Darah
Penggunaan terapi pengencer darah yang berlebihan pada lansia bisa memicu terjadinya perdarahan otak yang lebih tinggi. Salah satu obat pengencer darah yang mempunyai risiko tinggi adalah warfarin yang bisa meningkatkan perdarahan otak lima kali lipat.
5. Faktor Lainnya
Selain keempat faktor tersebut, ada beberapa penyebab lainnya misalnya trauma otak, merokok, penggunaan kontrasepsi oral, asupan alkohol berlebihan, penggunaan obat-obatan terlarang, serta penyakit komorbid seperti diabetes, kolesterol tinggi, obesitas, dan penyakit jantung.
Gejala Umum Perdarahan Otak
Tanda-tanda dari perdarahan otak bisa diketahui dengan kondisi tubuh yang terlihat berbeda. Adapun gejala umum perdarahan otak yang harus diketahui sebagai berikut:
- Kesulitan menulis atau membaca
- Kehilangan keterampilan motorik halus (seperti tidak dapat mengikat tali sepatu atau memutar gagang pintu)
- Tangan gemetar
- Merasa pusing
- Kehilangan keseimbangan
- Indera perasa tidak normal
- Kehilangan kesadaran (pingsan)
- Sakit kepala parah yang tiba-tiba
- Kepekaan terhadap cahaya
- Kejang tanpa riwayat kejang sebelumnya
- Kelemahan pada lengan atau kaki
- Mual atau muntah
- Kewaspadaan menurun; kelesuan
- Perubahan penglihatan (seperti penglihatan ganda)
- Kelopak mata terkulai
- Leher kaku
- Kesulitan bernapas
- Detak jantung tidak normal
- Kesemutan atau mati rasa
- Kesulitan berbicara atau memahami orang lain
- Kesulitan menelan
Pencegahan Terjadinya Perdarahan Otak
Langkah utama untuk mencegah kasus perdarahan otak adalah dengan menerapkan gaya hidup sehat. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:
1. Menghindari konsumsi garam berlebihan. Disarankan untuk makan makanan yang kaya akan lemak tidak jenuh seperti protein, vitamin, dan serat.
2. Olahraga teratur agar membantu jantung dan sistem peredaran darah bisa bekerja lebih efisien.
3. Berhenti merokok, menghindari konsumsi minuman beralkohol, dan penggunaan obat terlarang.
4. Menggunakan alat pengaman saat berolahraga, berkendaraan atau sedang bekerja dengan risiko menimbulkan cedera kepala. Pastikan juga lantai tidak basah dan licin, memasang pegangan besi di kamar mandi dan di samping tanggal agar tidak berisiko terpeleset.
Jika mengalami gejala di atas, segera ke rumah sakit untuk memastikan agar tidak terjadi perdarahan otak. Semoga bermanfaat, ya.
(mep/csb)