Artis senior Titiek Puspa meninggal dunia pada Kamis, 10 April 2025, di usia 87 tahun setelah menjalani perawatan di Rumah Sakit Medistra, Jakarta Selatan. Sebelumnya, ia sempat mengalami sejumlah masalah kesehatan yang cukup serius.
Dilansir dari detikHealth, Jumat (11/4/20i25), pada akhir Maret lalu, Titiek Puspa sempat dilarikan ke rumah sakit seusai mendadak pingsan setelah menghadiri sebuah acara televisi. Setelah diperiksa, ia mengalami perdarahan otak dan harus menjalani operasi akibat pecah pembuluh darah di otaknya.
Operasi yang dilakukan berjalan lancar. Ia kemudian dirawat secara intensif di ruang ICU.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Eyang (Titiek Puspa) sudah operasi semalam. Kondisinya, aku tadi ngobrol sama dokter. Operasinya berjalan baik, alhamdulillah cuma kami lagi nunggu reaksinya besok buat dia. Biar dia istirahat dulu," ujar Manajer Titiek Puspa, Mia, saat itu.
Pernah Lawan Kanker Serviks
Selain masalah perdarahan otak, Titiek juga sempat didiagnosis kanker serviks pada akhir 2009 ketika usianya menginjak 72 tahun. Ia menjalani pengobatan dan perawatan di Singapura selama beberapa waktu.
Meski sempat dinyatakan berada pada stadium 2 dan 3, ia akhirnya dinyatakan sembuh total setelah beberapa bulan. Titiek menyebut meditasi sebagai salah satu kunci penting dalam proses kesembuhannya.
"Ketika di Singapura sudah stadium 2 dan 3. Tapi karena saya melaksanakan perintah dokter dan ada sesuatu hal. Saya mendapatkan insting untuk pulang. Kemudian saya melakukan meditasi, terus rasa sakit hilang," kata Titiek pada 2010.
"Kemudian saya kembali lagi ke Singapura untuk berobat dan dinyatakan bersih dari penyakit," sambungnya.
Waspadai Gejala Perdarahan Otak
Perdarahan otak merupakan salah satu jenis strok yang terjadi ketika pembuluh darah di otak pecah atau melemah. Kondisi ini menyebabkan sel-sel otak kekurangan oksigen dan nutrisi sehingga bisa memicu kerusakan serius.
Dikutip dari WebMD, perdarahan otak dapat disebabkan oleh beberapa faktor, seperti trauma kepala, tekanan darah tinggi, aneurisma, dan gangguan pembekuan darah. Penyakit liver, tumor otak, hingga kelainan darah juga termasuk faktor risikonya.
Gejala umum perdarahan otak yang perlu diwaspadai meliputi:
- Kesulitan menulis atau membaca
- Kehilangan keterampilan motorik halus
- Tangan gemetar
- Merasa pusing
- Kehilangan keseimbangan
- Indra perasa tidak normal
- Kehilangan kesadaran (pingsan)
- Sakit kepala parah yang tiba-tiba
- Kepekaan terhadap cahaya
- Kejang tanpa riwayat kejang
- Kelemahan pada lengan atau kaki
- Mual atau muntah
- Kewaspadaan menurun
- Perubahan penglihatan
- Kelopak mata terkulai
- Leher kaku
- Kesulitan bernapas
- Detak jantung tidak normal
- Kesemutan atau mati rasa
- Kesulitan berbicara atau memahami orang lain
- Kesulitan menelan
Artikel ini telah tayang di detikHealth. Baca selengkapnya di sini!
(dpw/dpw)