Bupati Lampung Selatan, Radityo Egi Pratama menanggapi aksi warga tebar ikan lele di jalan rusak berlubang. Egi mengapresiasi cara unik warga memberikan kritik tersebut.
Kepada detikSumbagsel, Egi menerangkan telah memberikan atensi kepada jajarannya untuk segera memperbaiki akses jalan yang menghubungkan 6 desa di Kecamatan Palas, Kabupaten Lampung Selatan.
Namun menurutnya, ada kendala dalam penerapannya karena Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Lampung telah dirancang oleh pemerintahan sebelumnya saat dirinya belum dilantik menjadi Bupati.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sejak 1 bulan lalu, pasca saya dilantik, aspirasi jalan ini sudah saya atensi, hanya untuk realisasi perbaikan infrastruktur itu butuh proses pelaksanaan," katanya, Jumat (11/3/2025).
"Kemudian ditambah lagi saat saya dilantik, APBD sudah dirancang dan ditetapkan oleh pemerintahan sebelumnya," lanjut Egi.
Egi memastikan, dirinya saat ini tengah berupaya untuk sesegera mungkin merealisasikan program kerjanya terutama terhadap infrastruktur jalan. Ia juga mengapresiasi kritik masyarakat terhadap pemerintahannya dengan cara yang unik.
"Bismillah, Insyaallah bisa segera diperbaiki. Saya apresiasi cara kreatif masyarakat menyampaikan aspirasinya. Terima kasih ya sudah beraspirasi dengan cari yang unik dan kreatif," tandasnya.
Sebelumnya, warga Kecamatan Palas melakukan aksi memprotes Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan atas kondisi jalan rusak. Mereka menaburkan lele di jalan rusak yang tergenang air.
Masyarakat mendesak pemerintah daerah untuk segera memperbaiki jalan tersebut seperti yang sudah dijanjikan Bupati Lampung Selatan, Radityo Egi Pratama saat berkampanye.
Menurut warga setempat, jalan yang menghubungkan 6 desa yakni Desa Bumi Daya, Tanjung Jaya, Bumi Asri, Bumi Asih, Bumi Restu, dan Pulau Jaya itu rusak berat selama lebih dari 10 tahun.
"Tolong Pak Bupati, diperhatikan jalan di Bumi Restu ini karena dari 10 tahun belum tersentuh sama sekali. Kami tidak butuh janji, Pak Bupati. Kami hanya ingin pembangunan jalan yang adil dan merata," kata Sumedi, Kamis (10/4/2025).
(dai/dai)