Jumat Agung tahun 2025 akan jatuh pada pertengahan bulan April. Momen terpenting dalam kalender umat Kristen dan dianggap sebagai puncak pelayanan Yesus di dunia. Peringatan ini akan diselenggarakan sebelum perayaan Hari Paskah. Lalu, apa itu Jumat Agung dan bagaimana sejarah lengkapnya?
Dilansir situs Imam Katolik, Jumat Agung berlangsung pada hari Jumat sebelum peringatan Paskah. Pada hari raya ini, umat kristiani akan memperingati tiga momen penting yakni:
- Penyaliban Yesus
- Kematian Yesus di atas kayu salib
- Penguburan Yesus
Agar tidak melewatkan momen penting dalam perayaan Jumat Agung 2025, ada baiknya mengetahui jadwal, sejarah hingga makna mendalam yang dirasakan umat kristiani. Berikut detikSumbagsel berikan penjelasan lengkapnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jadwal Jumat Agung 2025
Dalam situs Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sint Carolus, hari Jumat Agung termasuk salah satu rangkaian perayaan Paskah. Berdasarkan tradisi agama Katolik, ada istilah Trihari Suci Paskah yakni Kamis Putih, Jumat, Agung, dan Paskah.
Di Indonesia, peringatan Jumat Agung ini disebut dengan hari Wafat Yesus Kristus dan dijadikan sebagai libur nasional. Tanggalnya berbeda-beda setiap tahun, mengikuti peringatan Paskah.
Merujuk kalender masehi, Hari Paskah akan jatuh pada Minggu, 20 April 2025. Artinya, peringatan Jumat Agung berlangsung pada Jumat, 18 April 2025. Kemudian, untuk Kamis Putih akan dilaksanakan pada 17 April 2025.
Apakah Jumat Agung 2025 Tanggal Merah)
Berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 Menteri tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama, peringatan Jumat Agung dan Hari Paskah dijadikan sebagai hari libur nasional. Kedua hari libur ini juga berdekatan dengan akhir pekan sehingga menambah jadwal libur yang semakin panjang.
Selain dua hari libur ini, tidak ada lagi jadwal tanggal merah atau cuti bersama yang mengiringi peringatan Jumat Agung dan Hari Paskah. Berikut ini jadwal libur panjang atau long weekend Jumat Agung dan Hari Paskah 2025:
- Jumat, 18 April 2025: Jumat Agung (Wafat Yesus Kristus)
- Sabtu, 19 April 2025: Libur akhir pekan
- Minggu, 20 April 2025: Hari Paskah (Kebangkitan Yesus Kristus)
Sejarah Jumat Agung
Dalam buku Hari Raya Liturgi (2005) karya Rasid Rachman, perayaan Jumat Agung diperkirakan sudah ada sejak abad kedua Masehi. Naskah-naskah kuno menyebut hari Jumat sebelum Minggu Paskah sebagai in passione et morte Domini, yang menegaskan Jumat Agung sebagai perayaan khusus yang memfokuskan terhadap sengsara dan kematian Yesus.
Penyebutan Jumat Agung digunakan untuk memisahkan kerancuan antara perayaan Paskah dan Jumat Agung yang juga dimaknai sebagai hari penderitaan, kebangkitan, serta kemenangan. Kemudian Jumat Agung diresmikan sebagai hari peringatan wafatnya Yesus Kristus.
Dikutip Kementerian Agama, Jumat Agung bukanlah sekedar pendahulu atau pengantar Hari Paskah. Ia mempunyai keagungan tersendiri yang tidak bisa dilupakan. Bahkan dapat dikatakan bahwa Jumat Agung inilah yang menjadi inti dari Paskah.
Pdt Elider Tampubolon mengatakan bahwa tanpa penderitaan dan kematian Tuhan Yesus di kayu salib, tidak akan pernah ada kebangkitan dan kemenangan di kubur itu. Tanpa kematian di hari Jumat yang Agung itu, tidak mungkin ada kebangkitan yang mulia berkemenangan di hari Paskah.
Cerita penyaliban Yesus Kristus disebut di dalam keempat Injil pada Alkitab. Dengan didahului dengan cerita:
- Perjamuan kudus
- Pengkhianatan Yudas Iskariot
- Yesus berdiam di taman Getsemani,
- Penangkapan Yesus
- Penyangkalan Petrus terhadap Yesus sebanyak tiga kali
- Yesus diadili oleh Mahkamah Agama
- Yesus dihadapkan kepada Pontius Pilatus lalu Herodes
- Dilanjutkan dengan kisah kebangkitan Yesus
- Penampakan Yesus kepada murid-muridnya serta orang banyak
- Kenaikan Yesus ke surga.
Makna Peringatan Jumat Agung
Secara garis besar, Jumat Agung dilakukan untuk memperingati penyaliban Yesus Kristus yang terdiri dari tiga bagian perayaan yakni liturgi sabda, penghormatan salib, dan kumini. Selama Misa Jumat Agung, umat Katolik akan naik ke dekat altar, lalu membungkuk dan mencium salib.
Hal itu disebut dengan penghormatan salib yang bermakna bahwa umat Katolik menghormati pengorbanan besar yang dilakukan Yesus di kayu salib. Dalam Jurnal Apokalupsis Sekolah Tinggi Teologi Kadesi Yogyakarta berjudul Mengklarifikasi Istilah Jumat Agung Menurut Kajian Tipologi Berdasarkan Keluaran 12:1-42 karya Yohanis Banamtuan, Jumat Agung dimaknai sebagai hari kesedihan serta penebusan dosa.
Di hari itu umat Kristiani diwajibkan untuk berpuasa bahkan di dalam gereja. Tidak ada misa dan perayaan ekaristi saat Jumat Agung. Tetapi liturgi dan komuni tetap berjalan. Lonceng gereja tidak dibunyikan sehingga gereja biasanya dalam keadaan hening.
Suasana hening itu ditujukan untuk meresapi serta memaknai peristiwa sengsara Yesus yang menebus doa umat-Nya, serta menjadi cerminan pentingnya sifat penolong serta pemaaf. Melalui Jumat Agung, Yesus mengajarkan kepada umat-Nya agar tidak pantang menyerah dalam melalui rintangan.
Demikian tanggal peringatan Jumat Agung bagi yang bertanya kapan Jumat Agung 2025 dirayakan. Dilengkapi juga dengan jadwal libur, sejarah hingga maknanya. Semoga berguna, ya.
(mep/csb)