- 6 Ayat Alkitab tentang Urutan Peristiwa Pekan Suci Sabtu Sebelum Minggu Palma Minggu Palma Senin Suci Selasa Suci (Yesus Ke Bukit Zaitun) Rabu Suci (Rabu Mata-mata) Kamis Putih (Perjamuan Terakhir) Jumat Agung (Penghakiman, Penyaliban, Kematian, dan Penguburan) Sabtu Suci (Di Dalam Makam) Minggu Paskah (Hari Kebangkitan Yesus Kristus)
Menjelang Minggu Paskah, umat Kristen melakukan ibadah yang dikenal dengan pekan suci. Pekan suci merupakan waktu penting dalam sejarah kekristenan yang menggambarkan peristiwa-peristiwa menjelang kematian dan kebangkitan Yesus Kristus.
Peristiwa pekan suci tercatat dalam AlKitab sebagai bukti sejarah yang menjadi refleksi dan renungan atas apa yang telah dilakukan Yesus Kristus untuk menebus dosa-dosa manusia, seperti apa yang dipercaya umat kristen.
Kali ini detikSumbagsel telah rangkum informasi tentang 6 ayat yang menjelaskan tentang urutan peristiwa Pekan Suci.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
6 Ayat Alkitab tentang Urutan Peristiwa Pekan Suci
Dilansir situs resmi Saint James Memorial Episcopal Church, urutan tentang peristiwa pekan suci masih jadi perdebatkan oleh para teolog Kristen. Urutan berikut ini dilihat dari kalender Kristen. Berikut ini peristiwa mengenai Pekan Suci yang ada di dalam Alkitab.
Sabtu Sebelum Minggu Palma
Dalam Alkitab Yohanes 12:1-8, Yesus masih berada di rumah Lazarus beserta saudara perempuannya, Marta dan Maria, di Betania. Saat mereka sedang makan malam bersama, Maria datang membawa minyak wangi mahal yang terbuat dari narwastu murni. Dia menggunakannya untuk meminyaki kaki Yesus dan menyeka dengan rambutnya.
Tindakan penuh kasih dan penghormatan Maria ini menimbulkan reaksi dari beberapa orang yang hadir. Namun, Yesus membela Maria, menganggap tindakannya sebagai suatu persiapan untuk penguburan-Nya yang akan datang. Hal ini menunjukkan pengertian Yesus akan peran-Nya dalam rencana penyelamatan manusia.
Minggu Palma
Pada hari minggu sebelum wafat Yesus Kristus, Ia memulai perjalanan menuju Yerusalem dengan penuh kesadaran akan takdir-Nya untuk menyerahkan nyawa-Nya sebagai tebusan dosa manusia. Ketika mendekati Betphage, Ia mengutus dua murid-Nya untuk mencari seekor keledai dan anaknya yang belum pernah digunakan. Kedua murid tersebut diminta melepaskan binatang tersebut dan membawanya kepada Yesus.
Yesus kemudian naik ke atas keledai itu dengan rendah hati dan memasuki Yerusalem dengan perasaan kemenangan, menggenapi nubuat kuno yang tercantum dalam kitab Zakharia 9:9. Massa menyambut-Nya dengan gembira, melambaikan daun-daun palem ke udara sambil berseru, "Hosana bagi anak Daud! Terberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan! Hosana di tempat yang paling tinggi!"
Pada Minggu Palma, Yesus dan murid-murid-Nya kemungkinan kembali ke Betania, untuk bermalam bersama Marta, Maria, dan Lazarus. Mereka mungkin mengadakan jamuan bagi Yesus dan murid-murid-Nya menjelang hari-hari terakhir mereka di Yerusalem. Kisah ini terdapat di dalam Matius 21:1-11, Markus 11:1-11, Lukas 19:28-44, dan Yohanes 12:1-19.
Senin Suci
Keesokan harinya, Yesus kembali ke Yerusalem bersama murid-murid-Nya. Di tengah perjalanan, Dia menemukan sebatang pohon ara yang tidak berbuah, sehingga Yesus mengutuk pohon tersebut dengan ucapan-Nya. Hal ini menjadi simbol penghakiman Tuhan terhadap pemimpin agama Israel yang telah mati secara rohani.
Bagi yang lain, kutukan ini diartikan sebagai peringatan bahwa iman yang sejati tidak hanya tentang penampilan lahiriah, tetapi juga tentang buah rohani yang nyata dalam kehidupan seseorang.
Ketika Yesus tiba di Bait Suci, Dia menemukan pelataran yang dipenuhi para pedagang yang melakukan praktik penukaran uang yang tidak benar. Dengan tegas, Dia mulai menjungkirbalikkan meja-meja mereka dan membersihkan Bait Suci, sambil mengutip Kitab Suci yang mengatakan bahwa rumah Allah seharusnya menjadi tempat doa yang kudus, bukan tempat penipuan dan kecurangan.
Pada malam harinya, Yesus kembali ke Betania, mungkin ke rumah teman-temannya, Maria, Marta, dan Lazarus. Di sinilah Dia mungkin menginap, menemukan tempat perlindungan dan kedamaian di tengah-tengah orang yang mengasihi-Nya. Terdapat dalam Matius 21:12-22, Markus 11:15-19, Lukas 19:45-48, dan Yohanes 2:13-17.
Selasa Suci (Yesus Ke Bukit Zaitun)
Pada Selasa pagi, Yesus dan murid-muridNya kembali ke Yerusalem. Saat mereka melewati pohon ara yang layu, Yesus mengajarkan kepada mereka tentang pentingnya iman. Di Bait Suci, para pemimpin agama merasa terganggu karena Yesus telah mengambil peran sebagai otoritas spiritual.
Mereka berusaha untuk menangkap-Nya dengan menyusun sebuah perangkap. Namun, Yesus dengan bijaksana menghindari mereka dan mengungkapkan ketidakpuasan-Nya terhadap kemunafikan mereka dengan kata-kata tajam.
Pada sore harinya, Yesus dan murid-Nya meninggalkan kota dan menuju ke Bukit Zaitun yang terletak di sebelah timur Bait Suci dengan pemandangan Yerusalem. Di sana Yesus memberikan khotbah dan meramalkan tentang kehancuran Yerusalem dan masa depan akhir zaman.
Dia menggunakan perumpamaan dan bahasa simbolis untuk menjelaskan peristiwa-peristiwa yang akan datang, termasuk kedatanganNya yang kedua dan penghakiman terakhir. Setelah hari itu, Yesus dan murid-Nya kembali ke Betania untuk bermalam. Hal ini tercantum dalam Matius 21:23-24:51, Markus 11:20-13:37, Lukas 20:1-21:36, dan Yohanes 12:20-38.
Rabu Suci (Rabu Mata-mata)
Pada hari Rabu pekan suci, setelah dua hari sibuk di Yerusalem, Yesus mungkin menghabiskan waktunya dengan beristirahat bersama murid-murid-Nya di Betania untuk menyiapkan perayaan Paskah.
Hari rabu sebelum Paskah dikenal sebagai Spy Wednesday karena peran Yudas Iskariot dalam pengkhianatan terhadap Yesus. Ini adalah hari ketika Yudas membuat kesepakatan dengan Sanhedrin untuk mengkhianati Yesus, yang memicu peristiwa kematian-Nya. Terdapat dalam Yohanes 21:13-32 dan Matius 26:6-16.
Spy Wednesday menandai akhir dari Prapaskah dan pekan suci sebelum Tri Hari Suci dimulai pada Kamis Putih dan berlanjut hingga Minggu Paskah. Di beberapa budaya, hari Rabu ini disebut dengan berbagai julukan. Seperti Rabu Bengkok di Jerman dan Rabu Hitam di Ceko. Pada hari ini, anak-anak sekolah Polandia memiliki tradisi menyeret patung Yudas di jalan-jalan dan membakarnya.
Kamis Putih (Perjamuan Terakhir)
dari Betania, Yesus mengutus Petrus dan Yohanes ke Ruang Atas di Yerusalem untuk menyiapkan segala sesuatu untuk perayaan Hari Raya Paskah. Ketika matahari terbenam, Yesus melakukan tindakan yang rendah hati dengan membasuh kaki murid-murid-Nya sebagai teladan dan petunjuk pentingnya pelayanan dan kasih sesama.
Yesus merayakan Hari Paskah bersama murid-murid-Nya, sambil menyatakan keinginannya untuk berbagi momen ini sebelum menderita. Dia menjelaskan bahwa Paskah akan memiliki makna baru dalam Kerajaan Allah, di mana Dia sebagai Anak Domba Allah akan memberikan tubuh-Nya dan darah-Nya sebagai kurban, membebaskan manusia dari dosa dan kematian.
Selama perjamuan terakhir ini, Yesus mengadakan perjamuan Tuhan atau Komuni dan meminta pengikut-Nya untuk terus mengenang pengorbanan-Nya dengan membagi roti dan anggur.
Kemudian, Yesus dan murid-murid-Nya pergi ke Taman Getsemani, tempat Dia berdoa dengan penderitaan kepada Allah Bapa. Di tengah kegelapan, keringatNya menjadi seperti titik-titik darah yang jatuh ke tanah, menunjukkan tekanan dan penderitaan yang Dia alami.
Di sana Yesus dikhianati oleh Yudas Iskariot dan ditangkap oleh Sanhedrin. Dia dibawa ke rumah Kayafas, Imam Besar, dimana persidangan terhadap-Nya dimulai. Alkitab mencatat peristiwa ini dalam Matius 26:17-75, Markus 14:12-72, Lukas 22:7-62, dan Yohanes 13:1-38.
Jumat Agung (Penghakiman, Penyaliban, Kematian, dan Penguburan)
Jumat Agung merupakan hari yang penuh penderitaan bagi Yesus dalam Pekan Suci. Perjalanan-Nya menuju kematian menjadi semakin berbahaya dan menyakitkan menjelang saat-saat terakhir-Nya.
Menurut catatan Alkitab, pada Jumat pagi, Yudas Iskariot yang telah mengkhianati Yesus merasakan penyesalan yang mendalam hingga mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri.
Yesus sudah mengalami berbagai siksaan, termasuk tuduhan palsu, kutukan, ejekan, pemukulan, dan pengabaian. Setelah beberapa kali diadili secara tidak adil, Dia dijatuhi hukuman mati dengan cara disalib, sebuah hukuman yang sangat mengerikan dan memalukan pada zaman itu.
Sebelum eksekusi-Nya, tentara Romawi menyiksa dan mencemooh-Nya dengan meludahi-Nya, menyiksa-Nya, dan mengejek-Nya, bahkan menempatkan mahkota duri di kepala-Nya. Kemudian, Yesus memikul salib-salibNya sendiri menuju Golgota, tempat di mana Dia akan disalib. Di sana Dia kembali dihina dan diejek.
Dari atas salib, Yesus mengucapkan tujuh pernyataan terakhir, dimulai dari permohonan pengampunan bagi para pelaku hingga menyerahkan sepenuhnya diri-Nya kepada Bapa Surgawi.
Sekitar jam 3 sore, Yesus mengembuskan napas terakhir dan meninggal. Pada jam 6 sore, Nikodemus dan Yusuf dari Arimatea turun dari salib dan membaringkan tubuh Yesus di dalam kubur, menandai akhir perjalanan-Nya yang penuh penderitaan dalam pekan suci. Catatan dalam Alkitab terdapat di Matius 27:1-62, Markus 15:1-47, Lukas 22:63-23:56, dan Yohanes 18:28-19:37.
Sabtu Suci (Di Dalam Makam)
Jenazah Yesus diletakkan dalam kubur pada hari Sabat, yang dijaga oleh tentara Romawi sepanjang hari. Ketika Sabat berakhir, jenazah-Nya dirawat secara seremonial untuk dimakamkan dengan rempah-rempah yang dibeli oleh Nikodemus.
Nikodemus yang seorang anggota Sanhedrin yang terlibat dalam penghukuman Yesus, bersama dengan Yusuf dari Arimatea, memiliki iman rahasia pada Yesus. Meskipun mereka terpengaruh oleh kematian-Nya, mereka dengan berani keluar dari persembunyian mereka, mempersiapkan jenazah-Nya untuk dimakamkan, meskipun harus menghadapi risiko reputasi dan nyawa mereka.
Ketika jenazah Yesus di dalam kubur, Dia dengan korban-Nya yang sempurna, membayar hukuman dosa dan menaklukkan kematian secara rohani maupun fisik. Dengan peristiwa ini, Yesus memenuhi janji-Nya sebagai Mesias yang dinantikan, menawarkan keselamatan kepada semua yang percaya pada-Nya. Hal ini terdapat pada Matius 27:62-66, Markus 16:1, Lukas 23:56, dan Yohanes 19:40.
Minggu Paskah (Hari Kebangkitan Yesus Kristus)
Pada hari Minggu Kebangkitan atau Paskah, umat Kristen mencapai puncak perayaan dalam pekan suci. Kebangkitan Yesus Kristus adalah inti dari iman Kristen, menjadi landasan bagi semua keyakinan dalam ajaran kristen.
Minggu dini hari saat peristiwa Paskah, beberapa wanita termasuk Maria Magdalena, Yohana, Salome, dan Maria ibu Yakobus, pergi ke kubur dan menemukan bahwa batu besar yang menutup pintu masuk telah digulingkan. Seorang malaikat memberi kabar gembira bahwa Yesus yang disalibkan telah bangkit, sesuai dengan janji-Nya.
Pada hari kebangkitan-Nya, Yesus muncul setidaknya lima kali. Maria Magdalena adalah orang pertama yang melihat-Nya. Dia juga menampakkan diri kepada Petrus, kepada dua murid-Nya di jalan menuju Emaus, dan kemudian pada hari itu juga kepada semua murid-Nya, kecuali Tomas ketika mereka berkumpul untuk berdoa di sebuah rumah. Catatan dalam Alkitab dijelaskan pada Matius 28:1-13, Markus 16:1-14, Lukas 24:1-49, dan Yohanes 20:1-23.
Demikianlah kisah pekan suci yang tercatat di dalam Al-Kitab sebagai bukti bahwa perjalanan Yesus Kristus dibangkitkan. Semoga informasi ini dapat menambah wawasan detikers dan menambah keimanan bagi yang meyakini Yesus Kristus.
Artikel ini ditulis oleh Achmad Rizqi Setiawan, peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(des/des)