Melihat Suasana dalam Kapal Feri Rute Bakauheni-Merak Dipadati Pemudik

Sumatera Selatan

Melihat Suasana dalam Kapal Feri Rute Bakauheni-Merak Dipadati Pemudik

Irawan - detikSumbagsel
Senin, 07 Apr 2025 14:40 WIB
Suasana di dalam kapal feri rute Pelabuhan Bakauheni-Pelabuhan Merak.
Foto: Suasana di dalam kapal feri rute Pelabuhan Bakauheni-Pelabuhan Merak. (Irawan)
Lampung -

Aktivitas pergerakan para pemudik di Pelabuhan Bakauheni, Lampung, masih terus berlangsung. Penumpang kapal memadati kantong parkir dermaga pada H+7 Lebaran 2025 atau Senin, 7 April 2025. Untuk melakukan penyeberangan, pemudik banyak menggunakan kapal reguler.

Pantauan detikSumbagsel di kapal reguler penyeberangan Bangkahuni-Merak kapal dipadati ratusan pemudik. Bahkan, para pemudik duduk di lantai kapal karena kursi-kursi penumpang sudah penuh.

Dita, seorang pemudik asal Palembang yang hendak kembali ke Jakarta setelah merayakan Idul Fitri bersama keluarganya mengatakan perjalanan yang seharusnya berlangsung nyaman berubah menjadi cukup melelahkan. Terutama karena masalah fasilitas di kapal yang tidak memadai menghadapi lonjakan jumlah penumpang saat puncak arus balik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya berangkat dari Bakauheni sekitar pukul 10 malam. Kapalnya penuh banget, hampir semua tempat duduk diisi. Bahkan banyak pemudik yang duduk di lantai kapal," katanya kepada wartawan, Senin (7/4/2025).

Dita menceritakan bahwa antrean ke toilet begitu panjang, terutama di tengah perjalanan saat banyak penumpang mulai merasa tidak nyaman.

ADVERTISEMENT

"Antrinya panjang banget, bisa sampai 50-100 orang. Itu pun toiletnya cuma ada dua di dek yang saya tempati. Banyak anak-anak juga yang ikutan antre, sampai ada yang menangis karena nggak tahan," ungkapanya.

Kondisi toilet pun, menurut Dita, kurang bersih dan tak sebanding dengan jumlah penumpang yang menggunakan fasilitas tersebut.

"Karena banyak yang pakai, toiletnya cepat kotor. Saya sampai harus nahan lama karena nggak sanggup lihat kondisi toiletnya," tambahnya.

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Tri. Dia mengatakan kondisi kapal yang penuh tidak seperti biasa membuatnya tidak nyaman dan menahan buang air kecil karena banyak orang ke toilet.

"Sulit ke toilet sulit jadi terpaksa kami tahan kencing sampai kapal berlabuh, ada sekitar 3 jam tahan kencing," ujarnya.




(dai/dai)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads