Puncak Kemarau Sumsel Juni-Agustus, Potensi Karhutla Lebih Tinggi

Sumatera Selatan

Puncak Kemarau Sumsel Juni-Agustus, Potensi Karhutla Lebih Tinggi

Reiza Pahlevi - detikSumbagsel
Kamis, 03 Apr 2025 07:30 WIB
Ilustrasi Musim Kemarau
Ilustrasi kemarau (Foto: Getty Images/iStockphoto/happy8790)
Palembang -

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Sumatera Selatan menyebut musim kemarau tahun ini akan terjadi pada pertengahan tahun. Diprediksi musim kemarau akan lebih kering dibandingkan 2024. Mitigasi penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) diimbau lebih maksimal.

"Musim kemarau 2025 dengan kondisi ENSO netral sedikit lebih kering dari musim kemarau 2024 yang disertai suhu permukaan laut lebih hangat," ujar Kepala Stasiun Klimatologi Kelas I Palembang Wandayantolis, Rabu (2/4/2025).

Meski musim kemarau tahun ini akan terjadi peningkatan, dia menyebut tak akan lebih tinggi dari kemarau 2023.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Iya, musim kemarau 2025 diprediksi akan lebih basah dari musim kemarau 2023 (El Nino)," ujarnya.

Dia menyebut, musim kemarau pada tahun ini di sebagian besar wilayah Sumsel diprediksi terjadi pada dasarian I dan II Juni mendatang.

ADVERTISEMENT

"Puncak musim kemarau tahun 2025 untuk sebagian besar wilayah Sumsel bagian tengah diprediksi terjadi pada Juni. Di wilayah Sumsel bagian Timur diprediksi terjadi pada Agustus, sedangkan di Sumsel bagian Barat puncaknya pada Juli," ungkapnya.

Wandayantolis menambahkan, sebagian besar wilayah Sumsel akan mengalami awal musim kemarau lebih cepat dibandingkan klimatologisnya. Hanya di sebagian besar wilayah Palembang, Banyuasin, sebagian OKI dan sebagian kecil Ogan Ilir diprediksi musim kemarau sama dengan klimatologisnya.

"Sebagian kecil Muba, Banyuasin, Palembang, Muara Enim dan PALI diprediksi akan memasuki musim kemarau yang lebih cepat 3 dasarian dibandingkan klimatologisnya," jelasnya.

Masih katanya, untuk sifat hujan pada musim kemarau nanti masuk kategori normal. Sedangkan sebagian besar wilayah Palembang dan OKU Timur, sebagian di OKU Selatan dan sebagian kecil di OKU, OKI, Ogan Ilir, dan Banyuasin diprediksi mengalami sifat hujan kategori atas normal.

"Meski kemarau, hujan masih akan terjadi," ungkapnya.

Sebelumnya, BPBD Sumsel telah menggelar rapat terkait potensi karhutla yang akan terjadi di Sumsel. Upaya mitigasi akan ditingkatkan mengingat karhutla merupakan bencana tahunan yang selalu terjadi di Sumsel.

Kabid Penanganan Darurat BPBD Sumsel mengatakan, sejumlah daerah akan menjadi fokus dan perhatian dalam penanganan karhutla nanti. Peminjaman helikopter dari BNPB juga akan dilakukan ketika musim kemarau nanti tiba.




(csb/csb)


Hide Ads