Gubernur Bengkulu, Helmi Hasan mengatakan kondisi alur di Pelabuhan Pulau Baai sudah tidak bisa dilalui kapal lagi. Hal itu lantaran arus dan badai angin yang membuat pasir menutupi pintu masuk alur. Karenanya, Pemprov Bengkulu akan melakukan pengerukan di alur yang dangkal tersebut.
Gubernur mengatakan bila dalam 3 hari alur tidak segera dikeruk maka pasokan BBM di Bengkulu bisa terhambat.
"Awalnya kita perkirakan pengerukan akan dilakukan pada bulan April mendatang, namun melihat kondisi hari ini, maka alur harus segera dikeruk," kata dia saat diwawancarai detiksumbagsel, Sabtu (29/3/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gubernur Helmi menjelaskan, dari hasil pengecekan alur hari ini, dipastikan bila dalam 3 hari tidak dilakukan pengerukan maka aktivitas di pelabuhan tersebut akan mati total.
"Hari ini saja, kapal pengangkut BBM pertamina tidak bisa menyuplai BBM ke Bengkulu karena dangkalnya alur pelabuhan. Bila dalam 3 hari kapal tidak bisa masuk, maka stok BBM yang ada di Pertamina Bengkulu akan habis," jelasnya.
Helmi mengungkapkan, pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak Pelindo Pusat agar jadwal pengerukan alur bisa segera dimajukan secepatnya, agar pasokan BBM tidak mengalami kendala, termasuk lalu lintas pengangkutan barang lainnya.
"Alur ini cepat mengalami pendangkalan karena kondisi cuaca yang tidak baik, yang cepat membawa pasir kembali masuk ke alur pelabuhan, rencananya pasir pengerukan nanti akan menjadi revalitasi pada kawasan pantai yang telah menjadi lautan, sehingga hamparan daratan pada alur akan kembali," tutup Helmi.
(dai/dai)