Catat! ASN Lubuklinggau yang Tak Masuk Kerja Usai Libur Lebaran Diberi Sanksi

Sumatera Selatan

Catat! ASN Lubuklinggau yang Tak Masuk Kerja Usai Libur Lebaran Diberi Sanksi

Muhammad Rizky Pratama - detikSumbagsel
Jumat, 28 Mar 2025 11:00 WIB
Wali Kota Lubuklinggau Rachmat Hidayat
Wali Kota Lubuklinggau Rachmat Hidayat (Foto: Muhammad Rizky Pratama/detikcom)
Lubuklinggau -

Pemerintah Kota Lubuklinggau meminta kepada ASN untuk masuk kerja seperti biasa setelah libur Lebaran 2025. Jika menambah libur, maka akan diberi sanksi.

"Kalaupun tidak ada kesadaran, ya mungkin sanksi yang akan kita jalankan," kata Wali Kota Lubuklinggau Rachmat Hidayat, Kamis (28/3/2025).

Dia pun meminta agar disiplin masuk kerja harus dari kesadaran dari para ASN itu sendiri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita hanya minta kesadarannya karena sudah tahu kapan libur kerjanya dan kapan masuk kerjanya, bahkan liburnya sudah sangat panjang antara 8 sampai 10 hari. Kalaupun sudah waktunya masuk, ya masuk. Jadi tinggal kesadaran dari ASN itu sendiri," ungkapnya.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Lubuklinggau Trisko Defriansa mengatakan nantinya masing-masing kepala OPD akan melakukan absensi saat hari pertama masuk kerja untuk melihat siapa yang molor atau tidak masuk kerja.

ADVERTISEMENT

"Jadi pasca libur Lebaran tanggal 8 April itu (para ASN) wajib masuk. Kita sudah buat surat ke masing-masing kepala OPD yang mana saat masuk kerja pasca libur nanti, kita lakukan apel bersama dan nanti diabsensi," ungkapnya.

Selain melaksanakan absensi, Trisko juga meminta para kepala OPD terkait untuk membuat jadwal piket perihal di tiap kantor pelayanan masyarakat.

"Untuk pelaksanaanya itu diserahkan teknisnya dengan Kepala OPD masing-masing seperti perhubungan, Pol PP dan kesehatan agar bisa terus berjalan meski sedang libur," ungkapnya.

Trisko memastikan untuk pelayanan kesehatan di Kota Lubuklinggau tetap akan berjalan meski tengah libur Lebaran.

"Pelayanan kesehatan dan rumah sakit itu perlu. Karena pelayanan utama kita ada di Rumah Sakit Siti Aisyah, yakni di UGD nya. Kemudian pelayanan-pelayanan di puskesmas itu dibuat piket agar selalu standby. Tapi yang paling penting itu di Rumah Sakit Siti Aisyah, itu harus tetap standby," ungkapnya.




(csb/csb)


Hide Ads