Konten masak rendang 200 kilogram Willie Salim yang raib di Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel) menyita perhatian publik. Beberapa content creator berdarah Palembang kemudian muncul dan membagikan reaksinya atas insiden yang membuat malu kota kelahiran mereka.
Salah satu yang merespons konten tersebut adalah Felix Yanwar Siauw atau yang dikenal dengan Ustaz Felix Siauw. Pendakwah kelahiran Palembang itu pun menantang Willie Salim untuk datang kembali ke Palembang secara pribadi menemui dirinya.
"Datanglah ke Palembang! Untukku (pribadi), aku tidak bisa makan makanan Palembang di Jakarta atau daerah lain. Harus di Palembang," ujar Felix dalam video yang dilihat detikSumbagsel, Rabu (26/3/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Felix pun mempertanyakan pilihan Willie untuk memasak rendang, padahal Palembang memiliki banyak kuliner khas.
"Kita tahu Palembang adalah salah satu kota kuliner yang paling bagus (di Indonesia). Kenapa masak rendang? Ada pempek, model, tekwan, atau masak kacang merah pun boleh," ujarnya dengan bahasa Palembang.
Pemilihan masak rendang pun dipertanyakannya, mengingat dari informasi yang dia ketahui, proses memasak rendang memakan waktu 6-14 jam. Felix juga menyoroti adanya dugaan bahwa konten tersebut merupakan settingan belaka.
"Masalah hilang, aku tidak tahu ya. Kata orang, (konten itu) seperti settingan karena kalau didiamkan pun tidak akan matang (dalam waktu sebentar)," katanya.
Felix juga menyayangkan konten tersebut dipublikasikan. Ia menilai ini membuat citra Palembang menjadi seperti maling, terlebih di bulan Ramadan.
"Kalau masak pempek, berebut, masih masuk akal," kelakar ustaz kelahiran tahun 1984 itu.
Unggahan tersebut juga dikomentari oleh penyiar berita kondang Andromeda Mercury.
"Nah, orang Palembang keluar (speak up) semua kan," komentarnya.
Content creator berdarah Palembang itu juga mengunggah respons terhadap konten rendang 200 kg hilang Willie di akun pribadinya dengan judul "Rendang dan Palembang". Ia menyayangkan diksi pilihan Willie yang dinilai negatif.
"Secara bahasa memang sepertinya dramatis sekali. Pemilihan diksinya memang terkesan 'wow'," katanya dalam bahasa Palembang.
Dia juga mengatakan bahwa seharusnya Willie melakukan perencanaan yang baik jika ingin membagikan makanan, terlebih di lokasi yang merupakan pusat keramaian. Ia juga menyinggung status Willie sebagai content creator besar dengan 13,7 juta akun pengikut tersebut.
"Kamu masak untuk diri sendiri atau dibagikan? Dibagikan. Jelas, kan? Harusnya dari awal sudah koordinasi, di sana ada aparat. Susun script alur konten, jangan main spontan saja. Sebutkan dari awal kalau akan dibagikan saat sudah matang," jelasnya.
Andro menyebut, seharusnya Willie bersyukur mengingat dirinya disambut dengan baik oleh warga Palembang. Menurutnya, situasi di lokasi juga dapat mendukung visual konten jika diolah dengan baik.
"Kamu ke Palembang disambut, harusnya bersyukur. Secara visual, gambarnya pun bagus (karena) ramai, enak dilihat. Seru sekali," ungkapnya.
"Pemilihan judul 'tragedi' dan 'raib' bukanlah pilihan yang tepat menurutku. Ini memunculkan stigma negatif untuk orang daerah tersebut. Jangan asal judge orang jika belum kenal dan pukul rata," tegasnya.
Konten rendang 200 kg raib tersebut juga disambut dengan guyonan lokal oleh content creator Ubey Apsensoo. Dia menjelaskan 'alasan' warga Palembang geram.
"Willie Salim, kamu tahu tidak apa yang membuat (warga) Palembang meraung? Dalam videomu, jelas sekali nyata bahwa rendang itu habis," katanya.
Dalam unggahan yang telah disukai 43,2 ribu akun tersebut, Ubey mengatakan konten itu sama sekali tidak mencerminkan 'budaya lokal' Palembang yang kerap menyisakan makanan jika disajikan untuk banyak orang.
"Wajar kalau kami malu. Kami ini walaupun lapar dan haus masih punya adab. Ciri khas kami dengan makanan, pasti kami sisakan sedikit, gengsi kami disitu," kelakarnya.
"Kamu itu jatuhnya fitnah, Willie Salim. Jelas kami marah. Ingatlah! Selapar dan hausnya kami, kami masih punya etika untuk meninggalkan (makanan) sedikit sedangkan di kontenmu rendangnya habis. Itu yang buat kami malu," katanya.
Selain itu, dokter dan content creator Richard Lee merespons dengan rencana pembuatan masak besar di lokasi yang sama. Rencananya, ia akan memasak 1.000 ekor ayam untuk dibagikan kepada masyarakat Kota Palembang.
Dalam unggahannya, Richard 'berguru' pada Chef Bobon Santoso yang telah berpengalaman masak besar di sejumlah wilayah Indonesia. Hal ini sebagai upaya untuk memulihkan citra Palembang yang tercoreng akibat konten Willie Salim tersebut.
"Aku sudah di Palembang, kita akan masak 1.000 ekor ayam bekerja sama dengan pemkot dan pemprov. Sampai ketemu di BKB tanggal 27 Maret 2025 pukul 14.00 WIB!" ungkapnya.
(csb/csb)