Sebanyak 3.369 personel gabungan diterjunkan untuk Operasi Ketupat 2025 di Jambi. Ratusan personel ini akan melakukan pengamanan perayaan Idul Fitri 1446 Hijriah mendatang.
Apel personel Operasi Ketupat ini digelar di halaman Mapolda Jambi, Kamis (20/3/2025). Kapolda Jambi Irjen Krisno Halomoan Siregar memimpin langsung pasukan yang sekaligus menjadi apel perdananya.
Irjen Krisno menyebut operasi ini bertujuan untuk memastikan kelancaran, keamanan, dan kenyamanan masyarakat yang akan melaksanakan mudik lebaran. Dia menekankan pentingnya kerja sama antarinstansi, TNI, pemerintah daerah, serta instansi vertikal di Provinsi Jambi, dalam mendukung Operasi Ketupat ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tujuan kita adalah untuk mewujudkan kelancaran dan kenyamanan masyarakat yang akan mudik serta menjaga keamanan rumah-rumah yang ditinggalkan selama perayaan Idul Fitri. Tentu saja, ini bukan hanya tanggung jawab Polri, tetapi juga melibatkan kerja sama dari berbagai pihak, termasuk desa, kelurahan, dan unsur keamanan lainnya," kata Mantan Gubernur Akpol itu, Kamis.
Krisno merinci bahwa 3.369 personel gabungan yang diterjunkan dalam Operasi Ketupat ini, terdiri dari 1.625 personel Polda Jambi, 330 personel TNI, dan 1.414 personel dari instansi terkait. Operasi Ketupat 2025 ini akan berlangsung selama 14 hari dimulai dari tanggal 26 Maret hingga 8 April 2025.
Selain personel, petugas juga menyiapkan sejumlah pos yang terdiri dari, 32 pos pengamanan, 14 pos pelayanan dan 2 pos terpadu. Krisno menekankan kepada personel bahwa tugas pengamanan ini merupakan amanah dan bagian dari pelayanan kepada masyarakat.
"Kami mengorbankan waktu dan tenaga untuk memastikan saudara-saudara kita yang melaksanakan ibadah Idul Fitri dapat merasakan sukacita dan kebahagiaan dengan tenang dan aman. Itu adalah ibadah yang mulia," lanjutnya.
Krisno juga mengingatkan pentingnya menjaga kesehatan para personel yang bertugas. Dia meminta personel yang diturunkan untuk proaktif menyampaikan informasi terkini lalu lintas.
"Kami juga berkoordinasi dengan pihak terkait, termasuk Dirlantas, untuk memantau kondisi lalu lintas dan memberikan informasi melalui berbagai media, baik konvensional maupun digital," terangnya.
Dia juga mengimbau untuk pengendara atau pemudik untuk selalu mengutamakan keselamatan selama perjalanan mudik, serta mematuhi aturan lalu lintas yang telah ditetapkan.
"Keselamatan adalah yang utama. Jangan ada yang mengabaikan keselamatan demi kecepatan atau kenyamanan. Itu harus menjadi prioritas utama," tegasnya.
(csb/csb)