Hujan deras yang mengguyur sejak Minggu (16/3/2025) malam hingga Senin (17/3/2025) pagi mengakibatkan Palembang kembali diterjang banjir di sejumlah titik. Warga pun meminta pemerintah setempat untuk mengatasi masalah tersebut.
Sebelumnya, banjir juga sempat melanda Palembang pada Minggu (9/3/2025). Kali ini banjir kembali terjadi.
Beberapa pengendara yang ditemui detikSumbagsel, baik roda dua maupun roda empat mengeluhkan kondisi ini karena air yang menggenang di beberapa titik cukup dalam seperti di Jalan Simpang Polda, Jalan Pipa Reza, Rawa Jaya Sekip, dan Lettu Karim Kadir, Gandus. Daerah ini langganan banjir di Palembang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal ini membuat pengendara ekstra hati-hati saat melintas di jalan yang terendam bannir, terutama bagi pengendara motor yang lebih rentan terhadap mogok akibat air yang masuk ke dalam mesin.
Dinda warga Palembang mengaku khawatir saat melintasi Jalan Simpang Polda ketika hujan turun, bahkan kendaraannya pernah mogok karena air masuk dalam mesin.
"Saya setiap hari melewati Jalan Sudirman dan simpang Polda Sumsel untuk berangkat kerja. Kalau hujan deras, pasti air menggenang dan macet panjang. Saya selalu waswas takut motor saya mogok di tengah jalan," katanya kepada detikSumbagsel, Senin.
"Beberapa kali juga motor saya mogok Pak, akibat mesinnya masuk air, saya hanya berharap peran Pemerintah Palembang dan Gubernur Sumsel menyelesaikan permasalahan ini," sambungnya.
Pengemudi mobil pun tidak luput dari kekhawatiran. Beberapa kendaraan mengalami mogok akibat air yang masuk ke dalam knalpot atau sistem kelistrikan. Sopir angkutan umum seperti ojek online dan angkot juga mengaku kesulitan mencari jalan alternatif yang bebas banjir.
"Saya harus lebih hati-hati memilih jalan supaya mobil tidak mogok. Kalau mogok di tengah jalan, bisa repot karena sulit mencari bantuan di tengah banjir dan macet," kata Dika ojek online.
Dika berharap Pemerintah Palembang dan Pemrov Sumsel segera mengambil langkah konkret untuk mengatasi banjir di Palembang. Beberapa usulan yang sering disuarakan masyarakat adalah perbaikan sistem drainase, pengerukan saluran air yang tersumbat.
"Di Palembang ada kantor Gubernur Sumsel ada Wali Kota, kita harap selesai masalah ini, ini masalah pokok utama, sudah bertahun-tahun ketika hujan pasti banjir," harapnya.
Sementara itu, Wali Kota Palembang Ratu Dewa mengatakan di beberapa titik banjir memang mengalami percepatan penyusutan volume air, namun ada pula beberapa titik banjir dan titik banjir baru mengalami perlambatan.
"Dinas terkait kami minta untuk membuat update data terbaru kondisi terkini, mana titik banjir lama yang sudah ditanggulangi, dan mana titik baru yang harus diselesaikan masalahnya," katanya.
Dia menyebut, beberapa kendala banjir disebabkan karena saluran yang tidak berfungsi maksimal, sehingga lambat menuju resapan air.
"Antisipasi jangka pendek kami upayakan pembersihan sumbatan air dan juga mendorong air lebih cepat dengan sistem pompa, dan upaya lain termasuk menurunkan alat berat pada wilayah tertentu," ujarnya.
(csb/csb)