Sempat Kesetrum Listrik, ABK Jukung Ditemukan Tewas di Sungai Komering

Sumatera Selatan

Sempat Kesetrum Listrik, ABK Jukung Ditemukan Tewas di Sungai Komering

Rio Roma Dhoni - detikSumbagsel
Senin, 17 Mar 2025 17:00 WIB
Proses evakuasi ABK jukung tenggelam di OKI.
Foto: Proses evakuasi ABK jukung tenggelam di OKI. (Dok. Basarnas Sumsel)
OKI -

Seorang anak buah kapal (ABK) jukung, Ruslan (37) yang tenggelam di Sungai Komering OKI ditemukan dalam kondisi tak bernyawa. Sebelum terjatuh dan hilang di Sungai Komering, korban sempat kesetrum listrik.

Korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia setelah 2 hari pencarian. Korban ditemukan dalam radius 3 kilometer dari lokasi korban tenggelam di Sungai Komering tepatnya di Desa Muara Batun, Kecamatan Jejawi, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI).

"Korban telah kita temukan pada Minggu (16/3/2025) sekitar pukul 18.00 WIB, dalam keadaan meninggal dunia dengan kondisi mengapung di pinggir sungai sekitar radius 3 Km ke arah utara dari lokasi awal kejadian," ujar Kepala Kantor SAR Palembang Raymond Konstantin.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemudian korban dievakuasi dan dibawa ke rumah duka guna dilakukan proses pemakaman. Ia menjelaskan, dengan ditemukannya korban maka operasi SAR dinyatakan selesai dan ditutup.

Seperti diketahui korban dilaporkan jatuh ke sungai dan menghilang pada Sabtu (15/3/2025) sekitar pukul 11.30 WIB. Peristiwa tersebut bermula saat sebuah kapal jukung dengan POB 4 orang berangkat dari Palembang hendak pulang menuju Desa Lingkis Kecamatan Jejawi, OKI.

ADVERTISEMENT

Kemudian saat dalam perjalanan tepatnya di TKP kapal tersebut tidak dapat melintas melewati jembatan dikarenakan air pasang tinggi.

Mendapati hal tersebut, nahkoda kapal dan tiga orang ABK berinisiatif untuk melepaskan cerobong asap yang berada di atas kapal agar bisa melintas. Namun saat akan melepaskan cerobong asap, tiba-tiba korban tidak sengaja memegang kabel listrik yang ada di jembatan. Korban kesetrum dan tubuhnya terpental ke sungai.

"Metode pencarian kita lakukan dengan membagi Tim SAR gabungan menjadi dua Search And Rescue Unit (SRU). SRU 1 melakukan penyisiran sedangkan SRU 2 jika dimungkinkan akan melakukan pencarian dengan cara penyelaman," jelasnya.




(dai/dai)


Hide Ads