Hujan deras yang mengguyur Kota Palembang sejak Minggu (16/3/2025) malam hingga Senin (17/3/2025) pagi membuat Bumi Sriwijaya dikepung banjir. Banjir terjadi di sejumlah titik hingga membuat sungai meluap dan mengenangi jalanan dan rumah warga.
Adapun titik banjir yang menggenangi Kota Palembang seperti di Pipa Reja Kecamatan Kemuning, Jalan simanjutak, Kecamatan Kemuning, Kol H Barlian, Simpang Polda dan Basuki Rahmat. Banjir dengan ketinggian 20 centimeter yang mengenangi Kota Palembang ini viral di media sosial.
Pantauan detikSumbagsel yang terjadi di Jalan Pipa Reja, dan Jalan Simanjutan Kecamatan Kemuning, Senin, sudah tak tertampung lagi di daerah aliran sungai atau anak sungai sehingga meluap ke jalan dan membuat jalanan macet karena luapan air parit.
Para pengendara terpaksa harus melambatkan laju kendaraannya karena takut masuk ke parit atau jalan berlubang.
Nur Hasan (47), warga Jalan Simanjutak mengatakan banjir sejak pukul 04.00 WIB saat hujan deras yang mengguyur Kota Palembang atau tepatnya saat sedang sahur.
"Tadi lagi sahur sudah banjir. Jalau hujan deras di Jalan Simanjuntak ini selalu di kepung banjir dan sudah langganan," katanya.
Menurut Hasan, banjir yang terjadi tidak hanya menggenanggi jalanan saja tapi juga masuk ke permukiman warga apalagi jika rumah warga tersebut rendah otomatis air pasti masuk rumah.
"Air yang masuk ke rumah atau ke jalanan ini berasal dari bendungan karena bendungan tidak bisa menampung debit air yang tinggi sehingga meluap dan membanjiri permukiman dan jalan," ungkapnya.
Hasan menyebut, hingga saat ini belum ada solusi dari pemerintah terkait banjir ini meski sudah melapor tapi masih seperti ini.
"Saya berharap ada solusi," katanya.
Sementara itu, banjir juga terjadi di Jalan Pipa Reja terlihat anak-anak asyik bermain di banjir di depan rumah mereka.
Menurut salah satu warga bernama Widya, banjir yang terjadi di Lorong Cendana ini sudah langganan tiap kali hujan deras pasti banjir.
"Semalam hampir sampai dada, kalau pagi ini mulai surut dan sudah sebatas paha orang dewasa," katanya.
Widya menyebut banjir yang terjadi ini karena dam yang ada di Jalan Pipa Reja ini sudah tidak bisa menampung debit air yang banyak sehingga ia berharap kepada pemerintah agar dam tersebut bisa dikeruk karena setiap hujan deras pasti di wilayahnya
di kepung banjir.
"Kami sudah melapor ke pemerintah setempat tapi belum ada solusi. Kami berharap bisa segera dikeruk jadi setiap hujan tidak kebanjiran lagi karena kasihan anak-anak tidak bisa sekolah," ujarnya.
Simak Video "Video: 2 Pegawai Dinas PUPR Palembang Baku Hantam gegara Tersinggung di Medsos"
(csb/csb)