Bantu Amankan Pembangunan SUTET, Kapolres Banyuasin: Bukan Intervensi

Sumatera Selatan

Bantu Amankan Pembangunan SUTET, Kapolres Banyuasin: Bukan Intervensi

Irawan - detikSumbagsel
Minggu, 16 Mar 2025 21:30 WIB
Kapolres Banyuasin AKBP Ruri Prastowo saat mengamankan pembangunan SUTET di Desa Taja Indah, Betung, Banyuasin.
Foto: Kapolres Banyuasin AKBP Ruri Prastowo saat mengamankan pembangunan SUTET di Desa Taja Indah, Betung, Banyuasin. (Dok. Polres Banyuasin)
Banyuasin -

Pembangunan SUTET yang menghubungkan PLTU Sumsel 1 dengan Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi (GITET) 275 kV Betung di Banyuasin akhirnya kembali berlanjut. Proyek ini sempat tertunda selama tiga bulan akibat sengketa lahan.

Kini, pembangunan proyek strategis nasional itu sudah memasuki fase penarikan kabel transmisi listrik setelah putusan pengadilan terkait ganti rugi lahan selesai. Dalam pelaksanaanya, pengamanan dibantu dari polisi.

Kapolres Banyuasin AKBP Ruri Prastowo memimpin langsung pengamanan proyek di Desa Taja Indah, Kecamatan Betung, Banyuasin. Ia menegaskan bahwa pengamanan ini bukanlah bentuk eksekusi, melainkan upaya mengamankan pelaksanaan proyek yang vital bagi ketahanan energi nasional.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami hadir untuk memastikan proses penebangan pohon dan penarikan kabel oleh Tim dari Perusahaan berjalan lancar. Tugas personel hanya mengamankan, bukan intervensi. Jika ada warga mendekat, kami akan mengedukasi secara humanis," katanya kepada detikSumbagsel, Sabtu (15/3/2025).

Ruri menjelaskan proyek yang telah berjalan lebih dari satu tahun ini sempat terhambat di Desa Taja Indah akibat sengketa ganti rugi tanam tumbuh.

ADVERTISEMENT

"Kemarin, Pengadilan Negeri Pangkalan Balai memutuskan PT SGLPI (pelaksana proyek) wajib membayar kompensasi kepada 12 pemilik lahan. Asisten Manager PT SGLPI Bapak Sujud, mengonfirmasi bahwa dana ganti rugi telah diserahkan melalui pengadilan. Proses hukum telah tuntas, dan kami selesaikan sesuai putusan," katanya.

Ruri merincikan sebanyak 185 personel gabungan dari Polres Banyuasin, Brimob (60 personel), TNI Kodim 0430 Banyuasin (50 personel), dan Satpol PP (30 personel) diterjunkan untuk mengamankan lokasi. Dia menekankan bahwa seluruh personel dilarang membawa peluru tajam guna mencegah eskalasi.

"Kami prioritaskan dialog secara edukatif dan pendekatan persuasif," tegasnya.

Meski sempat terjadi perlawanan dari sejumlah warga, situasi tetap terkendali berkat koordinasi TNI, Polri, dan Satpol PP. Di tengah ketegangan, pihak keamanan juga membagikan paket sembako kepada masyarakat sebagai bentuk kepedulian sosial bagi warga yang terdampak.

"Ini bagian dari kepedulian TNI dan Polri dan bentuk upaya menjaga keharmonisan dengan warga, proses penebangan pohon dan penarikan kabel transmisi berjalan aman kondusif. Polres Banyuasin berharap proyek yang masuk dalam Program Strategis Nasional (PSN) ini segera rampung untuk kepentingan masyarakat yang lebih besar," tutupnya.




(dai/dai)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads