Pemkot dan Polres Lubuklinggau berkomitmen memberantas pungutan liar (pungli) serta hiburan malam yang masih ada di Lubuklinggau selama bulan Ramadan. Hal ini agar keamanan dan kelancaran selama bulan Ramadan dapat terjaga.
Wali Kota Lubuklinggau Rachmat Hidayat menjelaskan ada sejumlah laporan terkait tempat hiburan yang buka di Lubuklinggau. Hal ini menjadi perhatian khusus dalam menjaga keamanan pada bulan Ramadan ini. Oleh karena itu, pihaknya sudah membuat satgas tim khusus untuk melakukan patroli untuk mengawasi tempat hiburan malam yang masih buka.
"Sudah mulai patroli dari Rabu (12/3) malam kemarin. Sudah ada beberapa yang diberi imbauan dan surat edaran kepada para pemilik tempat hiburan untuk menutup tempatnya saat bulan Ramadan ini. Tetapi sangat disayangkan masih ada saja pelaku usaha tersebut yang buka sehingga kami akan terus patroli," ungkapnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rachmat menegaskan akan memberikan sanksi keras bila masih ada tempat hiburan malam yang kedapatan buka saat bulan Ramadan.
"Apabila kedapatan dalam patroli kami, akan kami tindak tegas. Tidak akan kami beri izin untuk membuka hiburan selamanya di Kota Lubuklinggau," tegasnya.
Untuk permasalahan pungli, Rachmat mengatakan jika pihaknya nanti akan berkoordinasi dengan pihak keamanan terkait lainnya untuk melakukan patroli dan razia untuk memberantas masalah tersebut.
"Hal ini akan kita lakukan secepatnya supaya tidak ada pungutan liar selama bulan Ramadan ini," ungkapnya.
Ia membeberkan pihaknya sudah memberikan stimulus dengan para pedagang pasar bahwa tidak ada retribusi keamanan lagi baik itu resmi maupun non-resmi dalam bulan Ramadan.
"Apabila ditemukan itu tolong sampaikan dengan kami, nantinya segera kita laporkan ke pihak berwenang yaitu kepolisian. Karena kami sudah buat kerjasama dengan pihak kepolisian, apabila ada pungli yang tidak mengindahkan instruksi wali kota itu akan kita tindak dengan tegas," tegasnya.
Menurut Rachmat, hal ini ditekankan agar para pedagang dan masyarakat tidak ditekan oleh oknum tertentu untuk uang pungli berkedok menjaga keamanan.
"Karena momentum Ramadan, kami memberi stimulus kepada para pedagang. Mudah-mudahan dengan kondisi seperti ini mereka bisa menyambut Ramadan dan bisa berkumpul dengan keluarga dengan kondisi tenang dari hasil jualan mereka," ujarnya.
Pihaknya juga akan menginventarisir seluruh pasar di Lubuklinggau melalui Disperindag agar tidak ada lagi yang minta uang keamanan kepada para pelaku pedagang untuk jaga malam selama 1 bulan dari tanggal 14 Maret sampai 14 April 2025
"Itu akan kita kondisikan, supaya mereka tidak menekan pedagang lagi. Jadi yang kita beri stimulus pemberian retribusi itu mulai dari Pasar Inpres, Bukit Sulap, Alun-alun Merdeka, dan Pasar Ikan," ungkapnya.
Sementara itu, Kapolres Lubuklinggau AKBP Bobby Kusumawardhana mengatakan pihaknya siap bersinergitas dengan pihak Pemkot Lubuklinggau untuk menjalankan program tersebut.
"Tadi sudah disampaikan visi-misi dan bertukar pendapat terkait dengan rencana pembangunan kota Lubuklinggau untuk 5 tahun ke depan. Intinya kami dari Polres Lubuklinggau siap dan akan selalu mendukung program-program yang akan dilaksanakan oleh Wali Kota dan Wakil Wali Kota Lubuklinggau, terutama dalam perihal keamanan seperti pemberantasan pungli dan tempat hiburan saat bulan Ramadan ini," tuturnya.
(dai/dai)