Belasan sepeda motor warga di Kabupaten Merangin, Jambi, mogok setelah mengisi BBM Pertamax di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU). BBM Pertamax itu ternyata bercampur air.
Peristiwa itu terjadi di SPBU 24-373-29 Sungai Misang, Kabupaten Merangin, pada Kamis (13/3/2025) pagi. Informasi yang berhasil dihimpun, saat itu sejumlah warga mengisi BBM Pertamax, namun, setelah beberapa meter melaju sepeda motor mereka mogok.
Selain pengendara motor, sejumlah pengendara mobil juga terdampak. Para korban langsung menguras BBM bercampur air itu dari kendaraannya di area SPBU.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sunari, salah satu pengendara mobil menyebut bahwa dirinya mengisi Pertamax Rp 250 ribu. Ketika dia pergi meninggalkan SPBU, mobilnya mogok, padahal dia belum jauh berjalan dari SPBU.
"Saya tadi isi Pertamax Rp 250 ribu. Sampai jembatan sini (tak jauh dari SPBU) terasa beda. Tercampur air, 80 persen airnya," kata Sunari kepada wartawan.
Sales Manager Area Manager Pertamina Retail Jambi, Misbah Bukhori, membenarkan kejadian itu. Dia menyebut ada 14 pengendara motor dan 2 mobil yang terdampak. Kata dia, pihak SPBU telah menanggung kerugian dan meminta maaf kepada konsumen.
"Terkait kejadian tersebut, pihak SPBU langsung merespons dengan cepat atas keluhan yang terjadi melalui permintaan maaf kepada konsumen yang terdampak dan mengganti biaya yang timbul atas perbaikan kendaraan yang terkena dampaknya," kata Misbah kepada detikSumbagsel, Kamis (13/3/2025).
Misbah mengatakan air itu diduga berasal dari rembesan air hujan di tangki penyimpanan SPBU. Pihaknya telah menurunkan tim investigasi untuk menyelidiki kejadian itu.
"Infonya tadi malam hujan deras. Ini sambil kita investigasi sumber airnya. Tadi ada indikasi setelah hujan deras itu mungkin ada penetrasi air masuk ke situ," ujarnya.
Dari kejadian itu, kata Misbah, pihak SPBU telah menyetop penjualan Pertamax untuk menguras tangki. Di samping itu, pihak SPBU siap bertanggung jawab atas kerugian kendaraan korban.
"Sementara setelah kejadian itu penjualan Pertamax kita setop dulu terus nanti kita kuras biar tidak ada kontaminasi air lagi," ungkapnya.
Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel merespon cepat terkait keluhan dari masyarakat, dan telah menurunkan tim untuk melakukan investigasi dan pengecekan langsung di SPBU 24.373.29 Kabupaten Merangin, Jambi.
"Terkait kejadian tersebut Pihak SPBU bersedia bertanggung jawab, dengan memberikan penggantian biaya perbaikan kerusakan," ungkap Area Manager Communication, Relation & CSR Sumbagsel Tjahyo Nikho Indrawan.
Saat ini SPBU telah menghentikan operasional penyaluran serta melakukan pengecekan seluruh tangki di SPBU. Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel telah menyiapkan SPBU alternatif yaitu SPBU 24.373.26 dengan jarak 5 kilometer (KM).
Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel memohon maaf atas kejadian ini. Jika konsumen menemukan pelayanan SPBU yang tidak semestinya, maka bisa melaporkan melalui call center 135.
(dai/dai)