Tambang emas ilegal di Gunung Botak, Buru, Maluku, diterjang longsor. Akibatnya, tujuh orang tewas dan enam luka-luka.
Adapun korban meninggal dunia, yakni Isra (51), Sarbia (49), Iman (8). Badrun (41), Asni, Hendra (59), dan Sudin (41).
Sementara korban luka, Awi (40), Anak Beta (27), Dedi Putabuga (39), Gio Putabuga (38), Ali Putabuga (27), dan Ecan Putabuga (28).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bencana itu terjadi di tambang emas ilegal Gunung Botak, tepatnya di areal kapuran tambang, Desa persiapan Wansait, Kecamatan Waelata, Sabtu (8/3) pukul 05.00 WIT.
"Tujuh orang tewas terkubur material longsor dan enam lainnya patah tulang," kata Kapolres Buru AKBP Sulastri Sukidjang dalam keterangannya, Minggu (9/3/2025).
Sulastri mengatakan sebelum kejadian, saksi Ikram Boko mendengar suara air sangat deras. Mengetahui itu, lanjutnya, saksi pun keluar dari warung dan longsor terjadi.
"Mendengar suara air itu Ikram pun keluar dari warung dan melihat tanah longsor sedang terjadi. Terlihat material tanah dan batu menghantam lokasi tenda-tenda para penambang," jelasnya.
Akibatnya para penambang yang berada di tenda terkubur material longsor. Para penambang lain yang melihat bencana ini pun mengevakuasi para korban.
"Setelah dilakukan penggalian di lokasi longsor beberapa korban yang tertimbun dberhasil dievakuasi. Longsor terjadi akibat curah hujan tinggi yang terjadi di areal tersebut," jelasnya.
Dia mengatakan, korban meninggal dalam insiden itu sudah dimakamkan oleh pihak keluarga.
"Tujuh korban yang meninggal itu ada yang dimakamkan di Kabupaten Buru dan sebagian jasadnya dibawa ke Kabupaten Halmahera Timur, Maluku Utara untuk dimakamkan," ungkapnya.
Kata Sulastri, usai kejadian itu, sebagian korban ada yang belum ditemukan. Meski begitu, kondisi tanah masih labil sehingga proses evakuasi belum bisa dilakukan.
"Dimungkinkan korban akan bertambah karena menurut informasi yang diperoleh dari saksi bahwa lokasi terjadinya longsor ada beberapa tenda penambang yang ikut tertimbun material tanah longsor," katanya.
"Kemungkinan besok baru akan dilakukan olah TKP tergantung situasi yang ada," sambungnya.
(csb/csb)