Bambang Tak Pasang Target 100 Hari Jadi Bupati Muaro Jambi, Ini Alasannya

Jambi

Bambang Tak Pasang Target 100 Hari Jadi Bupati Muaro Jambi, Ini Alasannya

Ferdi Al Munanda - detikSumbagsel
Senin, 03 Mar 2025 11:00 WIB
Bupati Muaro Jambi Bambang Bayu Suseno.
Foto: Bupati Muaro Jambi Bambang Bayu Suseno. (Dok. Istimewa)
Muaro Jambi -

Bambang Bayu Suseno atau yang kerap disapa BBS mengaku tak ingin memasang target 100 hari setelah resmi menjabat Bupati Muaro Jambi. Dia hanya ingin fokus bekerja, memaksimalkan program yang ada demi pembangunan daerah.

"Tidak ada itu program 100 gitu, tugas saya sekarang sebagai kepala daerah itu ya kerja, kerja dan kerja. Saya tidak ingin muluk-muluk ini itu, yang penting bagaimana kita kerja maksimalkan program yang ada buat bangun daerah. Itu saja," kata BBS kepada detikSumbagsel, Senin (3/3/2025).

BBS yang baru saja pulang menjalani retret kepala daerah di Magelang itu ingin agar program yang dijanjikan selama masa kampanye di pilkada bisa berjalan baik. Ia ingin agar program yang diusungnya bisa dirasakan oleh warga.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, tidak ada yang namanya istilah 100 hari kerja, akan tetapi bagaimana target 5 tahun program yang dicanangkan bisa dirasakan dan tepat sasaran. Hal ini disampaikan oleh dia karena BBS dulunya pernah menjabat sebagai Wakil Bupati di Muaro Jambi pada periode 2017-2022.

"Bohong kalau bilangnya kita punya target 100 kerja. Kita ini kan pemerintah daerah itu sudah terkonsep pada APBD. Kalau ada yang bilang target 100 hari kerja ini itu, tidak mungkin, ya target kita 5 tahun," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Bagi BBS, setiap kepala daerah yang dilantik dan menjabat pasti mencari pembantu-pembantunya yang sejalan dalam mensukseskan program kerja.

"Jika itu tidak dilakukan, bagaimana bisa program yang kita canangkan buat kemajuan daerah lalu kepentingan buat masyarakat bisa tersalurkan jika di dalamnya ada yang tidak sejalan dan tidak satu visi misi sehingga program yang baik itu malah terhambat karena di internalnya tidak solid kerja, lalu dalam segi pelayanan kepada masyarakat juga setengah-setengah, kan gak baik," beber dia.

Saat ini, BBS juga mengaku bahwa program pentingnya itu juga terkoneksi dengan program pusat yang mana untuk mewujudkan Asta Cita Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Program yang dijanjikan oleh BBS itu mulai dari pendidikan, kesehatan, peningkatan gizi bagi masyarakat serta lonjakan ekonomi hingga peningkatan lumbung pangan.

"Jadi ini sudah selaras ya, walaupun program ini sudah kita konsepkan jauh-jauh hari sebelumnya. Dan setelah saya jadi bupati ini sudah selaras dengan Asta Cita Pak Presiden. Intinya setelah jadi bupati langsung kerja dan kerja untuk memenuhi janji-janji kampanye," ucapnya.

Selain soal kesehatan, pendidikan, ketahanan pangan, kemudian infrastruktur jalan juga harus beriringan. Apalagi, masih banyak jalan-jalan di Kabupaten Muaro Jambi yang dianggap jauh dari kata layak.

"Tetapi jika kita bicara soal infrastruktur jalan itu semua tidak mungkin dapat kita selesaikan semua dengan APBD yang kita miliki sangat kecil ini. Meski kita tidak bisa pungkiri jika ada bantuan pusat pula yakni APBN yang mesti kita juluk atau kita kejar, namun melihat kondisi saat ini ya kita harap memahami kan," ujar politisi PAN itu.

Ia juga akan menggandeng swasta yang ada di Kabupaten Muaro Jambi untuk bisa kerjasama membangun jalan dan infrastruktur lainnya di Muaro Jambi.

"Ini tujuan kan bagus ya, nanti akan saya panggil satu persatu pihak swasta dan pelaku investasi yang ada di Muaro Jambi secara bersamaan untuk mengelola sumber daya alam dengan baik. Untuk membangun infrastruktur dengan baik, mereka kan punya CSR bantu warga-warga bantu masyarakat. Itu sudah suatu keharusan ya, agar jalan kita juga bagus ekonomi juga meningkat, kalau semua kita pakai ABPD Muaro Jambi mana cukup," kata dia.

BBS menegaskan dirinya akan bekerja maksimal selama 5 tahun jabatan dan mewujudkan masyarakat Muaro Jambi yang sejahtera.

"Jangan cuman target program 100 hari, setelah itu tidur, jadi bukan itu konsepnya. Konsepnya saya itu kerja, kerja, kerja, dan harus kerja maksimal selama lima tahun ke depan. Jadi silahkan dievaluasi saja, atau urusan nilai serahkan ke warga," kata dia.




(dai/dai)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads