Selama Ramadan, LRT Sumsel menerapkan kebijakan khusus untuk penumpang yang menjalankan ibadah puasa dengan mengizinkan penumpang berbuka puasa di dalam kereta dengan ketentuan hanya boleh mengonsumsi makanan ringan dan minuman dalam botol.
"Kami memahami kebutuhan penumpang yang masih dalam perjalanan saat waktu berbuka. Maka, selama Ramadan, kami memperbolehkan mereka berbuka dengan snack ringan dan minuman botol, tentunya tetap menjaga kenyamanan dan kebersihan bersama," ujar Manager Humas PT KAI Divre III Palembang Aida Suryanti, Sabtu (1/3/2025).
Menurut Aida, aturan ini adalah bentuk toleransi selama bulan suci. Biasanya, makan dan minum di dalam LRT dilarang demi menjaga kenyamanan dan kebersihan. Meski ada kelonggaran selama waktu berbuka, penumpang tetap diimbau untuk menjaga kebersihan dengan tidak meninggalkan sampah di dalam kereta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Petugas akan mengingatkan saat waktu berbuka tiba, tetapi kami harap penumpang tetap tertib dan menjaga kenyamanan bersama," ujarnya.
Aida menjelaskan LRT Sumsel tetap beroperasi normal selama Ramadan dengan 94 perjalanan sehari, mulai pukul 05.06 hingga 20.43 WIB. Jarak perjalanan antarkereta (headway) 18 menit. Perjalanan terakhir berangkat pukul 19.01 WIB dari Stasiun DJKA dan pukul 19.55 WIB dari Stasiun Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II (SMB II).
LRT Sumsel juga mencatat peningkatan jumlah penumpang pada triwulan pertama tahun 2025. Dari 1 Januari hingga 28 Februari 2025, tercatat 720.784 penumpang dengan rata-rata harian 12.217 penumpang. Puncak volume angkutan terjadi pada 1 Januari 2025 dengan 34.113 penumpang.
Adapun empat stasiun tersibuk hingga akhir Februari 2025 adalah sebagai berikut.
1. Stasiun Asrama Haji - 2.568 penumpang
2. Stasiun Ampera - 2.361 penumpang
3. Stasiun Bumi Sriwijaya - 1.596 penumpang
4. Stasiun DJKA - 1.422 penumpang
(des/des)