Berbuka puasa Ramadhan dianjurkan untuk segera dilakukan dan tidak boleh ditunda. Agar lebih berkah, bacalah doa buka puasa yang sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW.
Masyarakat Indonesia lebih populer membaca allahumma lakasumtu sebagai doa berbuka puasa. Doa ini sudah dikenalkan sejak masa kecil bahkan disiarkan melalui televisi. Selain doa itu, ada satu doa lagi yang bisa diamalkan saat buka puasa Ramadhan.
Doa Buka Puasa Ramadhan 2025
Dikutip buku Ilmu Tauhid Menurut Dr. Zakir Naik disusun Ramadhani dkk serta buku Kumpulan Doa Mustajab Pembuka Pintu Rezeki karya Sulaeman, ini bacaan lengkap doa buka puasa selain allahumma lakasumtu:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتْ الْعُرُوقُ وَثَبَتَ الْأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ
Arab Latin: Dzahabazh-zhama-u, wabtalatil-'uruqu, wa tsabatal-ajru, insya Allah.
Artinya: "Rasa dahaga telah pergi, kerongkongan telah basah, semoga ganjarannya tetap (di sisi-Nya) insya Allah."
Doa ini tidaklah dibaca sebelum berbuka, tetapi setelah membatalkan puasa. Ketika ingin berbuka, tetap membaca bismillah sebagaimana yang disunnahkan. Lalu, minum seteguk air atau makan kurma 1 hingga 3 biji, setelah itu membaca doa di atas.
Doa Buka Puasa Ramadan Allahumma Lakasumtu
اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَبِكَ وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ
Arab Latin: Allaahumma laka shumtu wa 'alaa bika âmantu, wa bika wa 'alaika tawakkaltu
Artinya: "Ya Allah, Aku berpuasa hanya untuk-Mu dan dengan rizki-Mu membatalkannya."
Hukum Doa Buka Puasa Allahumma Lakasumstu
Dilansir NU Online, lafal doa di atas bersumbe dari hadis riwayat Imam Bukhari dan Muslim, sebagaimana keterangan Syekh M Khatib as-Syarbini yang mengatakan:
"(Mereka yang berpuasa) dianjurkan setelah berbuka membaca: 'Allâhumma laka shumtu, wa 'alâ rizqika afthartu.' Pasalnya, Rasulullah SAW mengucapkan doa ini yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim."
Ada juga doa allahumma lakasumtu yang bersumber dari hadis yang diriwayatkan oleh Abu Daud, At-Thabarani, dan Ad-Daruquthuny dengan sanad yang lemah atau dhoif. Ketiga periwayat hadis ini tidak saling menguatkan, sebab lafalnya berbeda.
Menurut Ahmad Sarwat, para ulama berbeda pendapat tentang hukum berdoa dengan menggunakan lafal hadis yang derajat kesahihannya masih diperdebatkan. Sebagian mengatakan tidak boleh, dan lainnya membolehkan.
Bahkan, dalam lafal doa secara umum dibolehkan berdoa dengan bacaan yang diubah. Apalagi, jika ada lafaz zhan yang menunjukkan bahwa hadis diucapkan Rasulullah SAW. Alasan boleh lainnya karena hadis doa di atas bukanlah untuk urusan ibadah dan tauhid. Wallahu'alam bissawab.
Demikian doa buka puasa Ramadhan yang sesuai sunnah Rasulullah SAW. Amalkan dan selamat berbuka ya, detikers.
(mep/mep)