Ribuan rumah di 9 Kecamatan se-Kota Bandar Lampung terendam banjir. Banjir disebabkan intensitas hujan deras yang berlangsung selama lebih dari 5 jam dari Jumat malam hingga Sabtu pagi.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Raden Intan Lampung menjelaskan fenomena tersebut dikarenakan gelombang Rossby Ekuator atau gelombang atmosfer yang bergerak dari arah barat di sekitar ekuator.
Hal itu dikatakan Arif Saputra selaku Prakirawan BMKG Raden Intan Lampung. Dirinya menyatakan gelombang tersebut mengakibatkan terjadinya peningkatan pertumbuhan awan hujan di wilayah yang dilewati.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dari hasil pengamatan kami untuk wilayah Bandar Lampung terdapat gelombang dengan Low Frequency dan Rossby Ekuator yang cenderung persisten terprediksi aktif, hal ini menyebabkan adanya konvergensi dan perlambatan aliran massa udara di wilayah Lampung," jelas Arif kepada detikSumbagsel, Sabtu (22/2/2025).
Menurut dia, dari fenomena tersebut membuat suhu muka laut teramati hangat berkisar antara 29°C hingga 31°C dengan anomali positif 0,5 hingga 1,0 di perairan barat dan timur Lampung.
Arif juga menyebutkan, kelembaban udara pada lapisan 850 mb, 700 mb dan 500 mb cukup tinggi yankni berkisar antara 70%-100% yang mana dampaknya sangat signifikan untuk mendukung pertumbuhan awan-awan konvektif di wilayah Lampung.
"Berdasarkan pengamatan di citra satelit menunjukkan adanya pertumbuhan awan konvektif pada pukul 17.00 WIB di barat Lampung yang kemudian awan konvektif berkembang pada pukul 17.30 WIB hingga pukul 18.00 WIB," jelasnya.
"Jadi masih berpotensi terjadi di beberapa wilayah lainnya selain Bandar Lampung yakni Pesisir Barat, Tanggamus, Lampung Tengah, Pesawaran, Pringsewu, Metro, Lampung Timur dan Lampung Selatan,"pungkasnya.
(dai/dai)