Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi siapa pun untuk melakukan tindakan serupa. Bagi Anda yang merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan ke pihak-pihak yang dapat membantu, seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.
Pria di Palembang berinisial RA (35) yang nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri di sebuah kontrakan positif konsumsi narkoba. Hal tersebut terungkap setelah pemeriksaan forensik terhadap korban.
Dokter Forensik Rumah Sakit Bhayangkara Palembang dr Indra Nasution mengatakan setelah melakukan pemeriksaan urine, korban dinyatakan positif mengonsumsi narkotika.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dari hasil tes urinenya memang kita temukan positif mengandung metamfetamin," katanya.
Selain itu, ditemukan juga luka lecet pada bagian kaki kanan korban, diduga terjatuh akibat beban yang terlalu berat sehingga tempat untuk menggantungkan tali patah.
"Kenapa ada luka lecet di lutut sebelah kanan mungkin karena korban jatuh akibat beban terlalu berat. Korban meninggal dunia di bawah enam jam sebelum ditemukan," ujarnya.
Kata dia, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Namun, hanya ada bekas jeratan tali pada bagian leher korban.
"Hasil visumnya itu ada bekas jeratan di leher, jejak jeratan itu menyatu berarti tali tersebut disimpul mati, mungkin itu dililitkannya dulu di leher baru digantungkan," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, seorang pria di Palembang nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri di sebuah kontrakan. Korban sempat memberikan pesan permintaan maaf di media sosialnya.
Dari Instagram Stories milik korban yang dilihat detikSumbagsel, sebelum ditemukan meninggal dunia. Korban sempat menuliskan permintaan maaf dan izin pamit kepada keluarga, teman-teman dan rekan terdekatnya.
"Izin pamit untuk seluruh keluarga, teman-teman, mantan pasangan, mertua. Mungkin postingan ini terakhir di media sosial yang selama beberapa minggu ini sering ganggu muncul di beranda kalian," tulisnya di Instagram Stories.
"Baik sengaja apa tidak sengaja, aku minta maaf untuk segala yang pernah dilakuke (dilakukan)," sambungnya.
Selain itu, korban juga sempat memposting video yang menunjukkan sebuah tali tambang diduga yang digunakan korban untuk mengakhiri hidupnya.
(csb/csb)