9 Tuntutan Berbeda dari Aksi Mahasiswa 'Indonesia Gelap' Kloter 2 di Palembang

Sumatera Selatan

9 Tuntutan Berbeda dari Aksi Mahasiswa 'Indonesia Gelap' Kloter 2 di Palembang

Sabrina Adliyah/Rio Roma Dhoni - detikSumbagsel
Kamis, 20 Feb 2025 20:10 WIB
Mahasiswa Aliansi Sumsel Berani gelar aksi Indonesia Gelap kloter dua, bawa 9 tuntutan berbeda.
Foto: Mahasiswa Aliansi Sumsel Berani gelar aksi Indonesia Gelap kloter dua, bawa 9 tuntutan berbeda. (Sabrina Adliyah)
Palembang -

Kloter 2 massa aksi mahasiswa Sumatera Selatan (Sumsel) yang tergabung dalam Aliansi Sumsel Berani 'Indonesia Gelap' menyusul ke DPRD Sumsel. Ratusan mahasiswa tersebut datang membawa 9 tuntutan berbeda dari massa aksi sebelumnya.

Terpantau ratusan mahasiswa dari berbagai kampus seperti Universitas Sriwijaya, STIH Sumpah Pemuda (STIHPADA), Universitas PGRI Palembang, Poltekkes Kemenkes Palembang, Universitas Muhammadiyah, IGM, mahasiswa lainnya memenuhi pintu gerbang DPRD Sumsel, Jalan POM IX Palembang sekira pukul 16.00 WIB.

Meski diguyur hujan angin, perwakilan mahasiswa dari tiap kampus tak gentar berorasi secara bergantian. Dari kesembilan tuntutan yang disuarakan, salah satu fokus utamanya yakni memaknai efisiensi anggaran.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami ada sembilan tuntutan, (terutama) memaknai efisiensi anggaran," ungkap Ketua BEM Unsri Pasha Fazillah Asap.

Pasha mengatakan, pihaknya melakukan aksi demi menagih janji presiden Prabowo Subianto saat kampanye. Dua di antaranya adalah pemenuhan 300 FK dan pemotongan anggaran pendidikan.

ADVERTISEMENT

"Harapannya, pihak DPRD Sumsel menerima (aspirasi kami). Kami menuntut bagaimana respon mereka agar (aspirasi kami) dinaikkan ke DPR RI. Untuk disuarakan nanti ke depannya oleh pemerintah pusat kepada Presiden Prabowo Subianto," harapnya.

Pantauan detikSumbagsel, Wakil Ketua DPRD Sumsel M Ilyas Panji Alam akhirnya menemui massa aksi tersebut satu jam kemudian.

Kesembilan tuntutan tersebut dibacakan oleh perwakilan BEM Poltekkes Kemenkes Palembang di depan Ilyas. Setelahnya, surat pernyataan rilis itu ditandatangani oleh Kader PDI-P tersebut dan para perwakilan mahasiswa.

"DPRD Sumsel menerima aspirasi dari teman-teman mahasiswa. Kami akan sampaikan tuntutan yang dibawa kepada instansi terkait," ujarnya, Rabu (20/2) sore.

Berikut 9 tuntutan yang dibawa oleh Aliansi Sumsel Berani:

1. Evaluasi Inpres nomor 1 tahun 2025.

2. Prioritaskan pendidikan dan kesehatan dalam APBN.

3. Berikan perlindungan administratif dan advokatif kepada seluruh tenaga kerja kementerian di Indonesia.

4. Tolak efisiensi anggaran Kemendikti Saintek.

5. Hapuskan multifungsi TNI/Polri.

6. Sahkan RUU Masyarakat Hukum Adat.

7. Sahkan RUU Perampasan Aset.

8. Efisiensi Kabinet Merah Putih.

9. Menuntut janji Prabowo terkait pemerataan dokter, perbaikan infrastruktur kesehatan, serta pembangunan 300 FK.

Sementara itu, Kapolrestabes Palembang Kombes Harryo Sugihhartono menyebut pada aksi demo tersebut pihaknya menyiagakan 541 orang personel.

"Karena ini adalah kegiatan serentak se-Indonesia. Ada beberapa perguruan tinggi di Kota Palembang yang bergabung yakni Unsri, PGRI, Muhammadiyah. Kita melakukan pengamanan secara berlapis. Kita sudah menyiapkan 541 personel," ujarnya.




(dai/dai)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads